Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Amalia Faizah;Hati

Green House Effect
Karya : Amalia Faizah

Terik sang surya
Hawa atmosfer amat panas, bukan main
Di tengah hiruk pikuk kejam metropolitan
Gas tak bersahabat, jadi sebabnya
Industri, kendaraan bermotor atau hal lainya
Sudah jadi teman sehari-hari, terus menyalami
Gas hasil pemakaian di buang nya santai,
Tak pikirkan kelanjutan hidup manusia, bagaimana jadinya
Pedesaan pun jua sama persis kejadian nya
Suhu panas sudah merajalela
Sampai ujung dunia sekalipun
Gunung es daerah kutub mencair, tiada ampun

Cirebon, 29 Maret 2018


Hati

Hati
Andaikata iya
Jujur bisa lakukan
Gamang tak akan tersimpan

Hati
Mengapa begini
Kau suka padanya
Namun terdiam seribu bahasa

Hati
Sampai kapan
Akan seperti ini
Beritahulah soal simfoni
Kumohon…

Cirebon, 26 Maret 2018


Kemelip Bintang
Karya : Amalia Faizah

Ku pandang tirai langit,
Banyak blitz-blitz sinar tersenyum
Kerlap kerlip seperti sepasang mata berkedip
Terhampar luas indah, langit elok membungkusnya
Purnama membawa kirana
Malam ini aku sedikit lega,
Sendi malam merasuk atma

Cirebon, 25 Maret 2018


BIODATA PENULIS
E:\AMALIA FAIZAH.JPG
Saya Amalia Faizah, lahir tanggal 11 Oktober 2000 di Cirebon. Di tahun 2018 ini, saya sedang menempuh pendidikan di Man Buntet Pesantren. Mulai menyukai dunia kepenulisan sejak 2016 dan saya jadikan hobi dengan tujuan bermanfaat bagi orang lain *Amin. Kontak saya di Instagram @amalya.f , Facebook : Amalia Faizah, No HP/WA : 0895376107569,  Alamat Email : liaa18157@gmail.com.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...