Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Azizah Intan Kartini;Hari Ini

Coretanku
Karya : Azizah Intan Kartini

Si hitam bergeming keluh
Ketika angin berbisik dan bertanya
“Siapa teman gerangan?”

Alisnya merangkak naik
Bibirnya terkunci apik
Raganya terpaku tajam

Senja  menggema menjawab
“Sobekan kertas dan tetesan tinta adalah temannya”

Si hitam,
Gadis di penghujung akhir senja
Hujan pun turut berduka

Bandung, 16.04.2018


Hari Ini
Karya : Azizah Intan Kartini

Tolong,
Bangunkan aku dari sepertiga malam
Sadarkan aku dari kelembutan embun pagi

Jua,
Angkat aku bersama dengan fajar
Sandingan aku bersama dengan surya

Kemudian,
Terbangkan aku bersama camar senja
Tinggalkan aku bersama rembulan kelam
Lupakan aku bersama gelapnya malam

Bandung, 16.04.2018


Dia, si Pemula
Karya : Azizah Intan Kartini

Tentang dia;
Acaram telah terkunci
Kepada si pemula
Si aksa dari alazon
Kemudian arik yang dia rasa

Dan aku;
Dia yang tengah terusik dusta kasih
Inginku titipkan kabar
Dalam siulan angin senja
Tapi takut jua meragu tajam
Gelik mata merajuk
Aku peduli
Dan,
Malu

Bandung, 16.04.2018


Biodata Penulis:

Halo, nama saya Azizah Intan Kartini dengan nama pena Penguin. Alamat asli saya di kabupaten Tasikmalaya. Dan kini, sedang bermetamorfosis menjadi seorang mahasiswi di UPI jurusan Pendidikan Bahasa Korea. Di Bandung tinggal di rumah, alamatnya Jl. Geger Arum Isola, Sukasari. Umur saya masih 18, karena lahir pada tahun 1999 tanggal 5 Oktober. Puisi adalah bahasa bercakap saya dengan dunia, semoga bermanfaat. Pembaca bisa menghubungi saya di penguinsshi01@gmail.com atau azizah.intankrt@gmail.com dan 0895701446420. Terima kasih dan mari berjaya dengan berkarya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...