Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Choirul Solikha;Terbungkam

Kisah Pilu
Choirul Solikha

Masih dengan masa lalu yang pilu
Membekas dan membeku direlung hatiku
Naruliku tak bisa lagi menyatu
Bersama alunan nada kata hatiku
Senyuman tak lagi semanis dulu
Tawamu tak lagi membahagiakanku
Romansa telah tak terasa
Hanya rasa sendu yang berselimut pilu
Air mata bahagia tak lagi berarti
Tak kala hati bergemuruh rasa benci
Tangisan juga tak akan bermakna
Ketika rasa dendam meraja lela dalam jiwa
Terpejam dengan rasa gulana
Terjagapun masih dengan resah
Teringat semakin tersiksa
Jika terlupa hati yang terluka
Kenangan ini bak sejarah
Tak ingin rasanya aku mengingatnya
Semakin ku coba menghapusnya
Semakin aku risau dibuatnya

Malang,  10 April 2018


Romansa Dikala Itu
Choirul Solikha

Senyuman yang dulu menghapus lukaku
Menyirnakan rasa sakit yang selalu membelengguku
Membuat aku terangun dari mimpi burukku
Mampu mengembalikan langkahku yang sempat lumpuh
Kau yang mengenalkanku tentang asmara
Yang pernah tumbuh dikala itu
Kau mengajariku setia
Dikala kau mengikrarkan cinta kita
Aku lemah karena sikapmu
Memanjakanku dengan romansamu
Aku tenggelam dalam lautan asmara itu
Yang menghanyutkanku perasaanku  beserta ombak cintamu
Waktu yang berlalu
Menghapus rasa itu
Setiamupun sudah berlalu
Romansamu menjadi penyiksaanku
Hanya karena materi kau meninggalkanku
Melupakan ribuan janji yang kau utarakan dulu
Semua rasa telah membuat batinku terluka
Kini yang ada kebencian hanya kebencian bersemayam dibenakku

Malang , 14 Maret 2018



Terbungkam
Choirul Solikha

Dalam keheningan malam
Ketika mataku belum terpejam
Ku pandangi atap, imajinasiku melayang
Terbayang wajahnya terlukis kenangan
Suramnya kegelapan yang membuatku hanya terdiam
Terdiam dalam renungan malam yang mencekam
Hanya detak jarum jam yang memecah kesunyian
Dan gigitan serangga malam yang menghiasi kegelapan
Seluruh tubuhku terpaku dalam kedinginan
Ragaku tak berdaya, mulutku terbungkam
Badanku dilumpuhkan ketakutan
Mataku melihat tapi pandanganku melayang
Dimana kini karamaian yang dulu?
Dimanakah  kini keceriaan yang dulu?
Semuanya hanya bagaikan mimpi bagiku
Yang kurasakan hanyalah berselimut sepi

Malang , 15 Maret 2018


Biodataku :



Nama lengkapku Choirul Solikha, saya lahir ditanggal 27 Juli, rumahku berada diplosok desa kota Malang Selatan, tepatnya di Dsn Krajan III, RT 19 RW 03 Desa Putuk Rejo Kec. Kalipare Kab. Malang. tapi untuk saat ini berdomisili di Pesantren sekaligus menempuh pendidikan S1 di salah satu  PTS yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan Pesantren.  Untuk contac person WA/telegram: 085232064877.  / Email: choirussholicha@gmail.com






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...