Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Dessy Kurniawati;Renta Bersama

Renta Bersama
Karya : Dessy Kurniawati

Kelak kita hanya tubuh renta
Berselimut kulit
Yang mengalir ke segala arah
Seperti mencari tanah subur
Di mana ulat-ulat akan kenyang
Menikmati lemak-lemaknya berlimpah

Mata kita akan rabun
Kacamata pun tak sempat lagi
Menolong kejenuhan kita
Dan
Debu-debu itu akan seperti garam
Yang menemani lika-liku napas ini

Kita hanya bisa saling melempar senyum
Dan sesekali tertawa
Atas apa yang sebenarnya tak sejalan
Antara mulut dan isi kepala

Tapi biarlah
Kita akan terus bersama
Sampai waktu itu tiba

Pagarawan, 27 April 2018


Rindu
Karya : Dessy Kurniawati

Air mata membasuh rindu
Dan jatuh pada cangkir Ibu

Ruang tunggu
Mirip kayu api dibakar di tepi tungku

Rindu adalah kata yang belum terucap
Sepi adalah kata yang belum ditemani embun sebiji

Membantin aku
Hanya mau bersua ria
Dengan sepi yang merindu

Pagarawan, 27 April 2018


Hujan
Karya : Dessy Kurniawati

Menanti saatnya hujan adalah kegemaranku
Saat hujan aku bisa berlama-lama merenungkanmu
Kau menjelma menjadi bait-bait puisi yang telah lama kutulis
Dengan tinta dan kertas yang seadanya
Aku berulang kali menamaimu permata
Saat langit dengan mesranya memberi aku bintang-bintang di teras cakranya
Berulang kali juga aku menerjunkan diri dalam bola matamu
Dan senyummu membuat aku betah berlama-lama menghabiskan waktu
Entah berapa lama aku akan tetap begini
Aku mengakui bahwa bayanganku lebih jujur dari perasaanku
Kamu yang membuatku bertahan lebih lama menyimpan rindu ini
Setiap kali aku rajut ingatanku ini
Aku semakin tahu
Bahwa merindu bukan hanya perasaan
Tetapi dorongan untuk lebih berusaha menyayangi orang ini
Kamu adalah perihal yang sering kupikirkan
Tapi seratus hari dari sekarang
Akan kutuntaskan rindu ini

Pagarawan, 27 April 2018



Biodata Penulis

Namaku Dessy Kurniawati. Aku lahir pada 27 November 2000 di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Seorang pengkhayal dan pencinta drama Korea. Aku tinggal di Jl. Balunijuk Desa Pagarawan, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Gadis Sagitarius ini bermimpi menjadi seperti Andrea Hirata. Aku sudah berhasil membuat cerpen ataupun puisiku terbit dalam buku antologi. Aku dapat dihubungi melalui Ig : Kurniadessy_27, No. Hp : 085380799918, dan E-mail : dessykurniawati2727@gmail.com .


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...