Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Dwi Febiani; Indah

INDAH
Karya : Dwi Febiani

Ia indah
Tapi tak sempurna
Karena apa yang kulihat
Hanya senyumnya yang memikat

Ia pelangi
Tapi tak abadi
Keindahan menutupi kekurangan
Pembawa harapan dan angan

Kau tahu
Indahmu buatku lupa
Senyummu buatku terlena
Terpana dan terbawa

Tapi ku tahu
Kau hilang saat ku terpejam
Pergi dalam gelapnya malam
Walau terus kucari
Kau takkan pernah kembali

Karena walau kau masih indah
Keindahanmu tak dapat ku genggam

Palembang, 1 April 2018

HARAPAN
Karya : Dwi Febiani

Setiap hela nafas
Di setiap hembusan kehidupan
Aku mengingatnya
Senyum itu
Riang tawamu
Masih berbekas di lubuk hatiku

Seharusnya
Tawa itu masih ada
Senyum itu masih merekah
Dan kau.. Masih ada disana

Seandainya
Senja itu abadi
Masihkah kan kulihat wajahmu nanti
Bahkan saat semua pergi
Aku ingin kau tetap disini

Aku tak ingin kau jadi pelangi
Yang keindahannya hanya sekejap
Biarlah menjadi bintang
Walau jauh
Kau tetap terang dalam keindahan

Palembang, 1 April 2018

ELANGKU
Karya : Dwi Febiani

Elangku mulai tumbuh
Ketika kulihat sayapnya yang kecil
Mulai mengepak walau kembali terjatuh
Jangan jatuh terlalu lama
Langit membutuhkanmu untuk menjelajahinya

Elangku mulai besar
Ketika sayap kecilnya telah mengembang dengan lebar
Jangan berhenti
Ini bukan titik untuk berpuas diri

Elangku mulai menjelajah
Ketika langit yang dulu terasa jauh
Kini dapat digapainya
Jangan berubah
Karena semua dapat jadi petaka

Elangku mulai rapuh
Ketika sayapnya yang gagah kini mulai layu
Pulanglah
Karena kau sudah terlalu lama menjelajah

Palembang, 1 April  2018

Biodata

Nama saya Dwi Febiani yang artinya anak kedua.  Saya lahir di sebuah desa kecil di kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.  Tepatnya di desa Rengas kec.  Payaraman pada tanggal 09 Februari 1999. Saat ini saya tinggal bersama orang tua dan ketiga saudara perempuan saya. Saya menamatkan pendidikan menengah atas saya pada tahun 2016 lalu di SMAN 1 Payaraman. Setelah tamat SMA, saya mulai bekerja untuk membantu perekonomian keluarga saya. Walaupun saya sudah suka membaca puisi sejak kecil,  saya baru mulai berani menulis puisi saat saya masuk ke sekolah menengah atas.  Ada bisa menghubungi saya di 0895410606012 atau dwifebiani425@gmail.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...