Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Eka Ayu Rusiana;Sang Binatang Jalang

Sang Binatang Jalang
Oleh Eka Ayu Rusiana

Tatkala rengkuh langit berkedip menyelimuti mentari
Dirimu hadir bersama  mimpi dalam dunia fantasi
Imajinasi yang berkeliaran berenang bersama ingatan batin kala sepi
Mendayu dalam pangkuan sang senja yang kutulis dalam syair puisi
Wahai sang binatang jalang
Namamu indah mengelilingi suara kumbang yang terbang menari-nari
Membawa sejuta motivasi pengabdian yang kutekuni saat ini
Dalam hasrat dan cita yang hinggap dikediaman hati
Wahai sang bintang jalang
Kuingin seperti dirimu yang dikenang dalam indahnya menara kata
Yang selalu setia menemani dunia sastra
Hingga kudapat menuai beningnya cita dalam menggapai mata dunia

Kudus, 30 April 2018

Cintaku Terselip Awan 
Eka Ayu Rusiana

Tatkala nirwana menghujam dibalik air mata
Aku tertelan dengan senyapan cinta yang terselip awan
Melambai dalam desahan kawanan bumi
Melebur butir-butir mutiara yang meluncur tiada henti
Rasaku kian melemah di hadapan sang senja yang perlahan mati
Terpaan bayu menerpa mimpi
Ilusi mimpi menghantui hati
Sayup sakit yang menggema luas
Akankah masih ada rasa di hatimu?
Rasa rindu tentang diriku
Tak kunjung datang menghampiriku
Dalam dimensi cinta yang meluluhkan detak jantungku

Kudus, 30 April 2018


Bunga Cinta di Sayap Jibril
Oleh Eka Ayu Rusiana

Ketika bunga cinta tumbuh dikediaman hatiku
Dirimu datang membawa asmara yang melekat dalam hidupku
Aku tak pernah tahu kemana aku kan melangkah
Mengarungi butir-butir cinta yang ada di setiap doaku
Jangan kau janjikan cintamu padaku
Dalam rasa yang letih mendera seluruh pikiranku
Terbang bersama sayap jibril ke sawang mega
Tuk merengkuh kisah cinta bersamamu
Kini bunga yang kau berikan kian layu
Tak semekar rasa cintaku akan dirimu
Setelah sekian lama aku menanti
Menanti dalam tepian nafas terakhirku

Kudus, 30 April 2018


Biodata Penulis
C:\Users\PC\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\Screenshot_2018-01-30-10-01-00-1.png
Pengalaman saya di dunia literasi adalah sebagai penyair dan editor puisi di kudus. Dan kini karyanya dalam berbagai buku antologi antara lain : Kenangan Masa Lalu, Hujan, First Love, dll. Adapun penulis bisa dihubungi email: Ekaayurusiana@gmail.com, FB ’’Dek Eka’’,  WA 0895705854957, alamat Colo-Rt 04/RW 01 Dawe-Kudus.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...