Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Eli Kustiyowati;Malam


Malam
Penulis : Eli Kustiyowati

Kesunyian dan kegelapan malam
Bersamaan dengan kehampaan jiwa
Kesedihan dan kesepian hati yang lara
Datang bersamaan dengannya rasa sakit dalam jiwa
Hati yang datang hanya untuk sesaat
Temani jiwa yang tersesat
Bagai bulan yang tersat
Tersesat dalam gelapnya malam

Rabu, 18 April 2018



Luka
Penulis : Eli Kustiyowati

Rasa rindu yang mendalam
Menciptakan rasa sakit yang dalam
Kekecewaan hati yang lara
Menambah siksa dalam jiwa
Satu tetes air mata
Mewakili seribu luka
Senyuman bibir yang langka
Menyimpan seribu luka

Rabu, 18 April 2018



Cinta
Penulis : Eli Kustiyowati

Rasa yang indah
Rasa yang diciptakan dari-Nya
Detakan jantung yang indah
Seperti melodi pelengkap jiwa
Hati yang hangat
Senyuaman terlukis dalam bibir
Rasa bahagia
Menenangkan jiwa dan raga

Rabu, 18 April 2018


Biodata Narasi :

Nama Eli Kustiyowati, lahir di Tegal, 31 Januari 2018. Tinggal di Jl. Baru K. H. Soleh Iskandar Gang Jarum Kampung Kukupu Rt. 03 Rw. 08 No. 56 kecamatan Tanah Sarean kelurahan Cibadak Kota Bogor. Saya merupakan pelajar SMK di kota Bogor. menyukai dunia menulis sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Memiliki hobi membaca dan menulis. memiliki cita-cita sebagia guru dan penulis.
Fb. Eli-Chan
Contac Person. 087887702420

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...