Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Falina Rakhmayanti NH;Kutukan Amarah

Kutukan Amarah
Karya : Falina Rakhmayanti NH


Suara bising memekakkan telinga
Ledakan demi ledakan membinasakan separuh dunia
Populasi manusia semakin binasa
Sebab bangsawan terlaknat haus akan kuasa

Jerit tangis nan pilu kian merajalela
Seiring peluh berjatuhan tersihir bak lautan darah
Bisikan mulai tersebar di pelosok dunia
Kutukan yang nyata hasil gejolak amarah

GARUT, 06 APRIL 2018

Gelora Gema Takbir
Karya : Falina Rakhmayanti NH


Matahari bersinar bulan benderang
Semua unjuk dalam buaian manusia
Deklarasi perang telah berkumandang
Gelora hasrat manusia mulai menggila

Gema takbir terdengar sayup
Lambat laun mulai meninggi
Para mujahid bangkit kepakan sayap
Gejolak hati basmi pendusta islami

GARUT, 06 APRIL 2018


Esensi Dunia Abad Modern
Karya : Falina Rakhmayanti NH

Dunia di abad modern
Menjadi senjata yang spektakuler
Pengecoh bagi semua makhluk
Sang provokator jenius
Karenanya manusia berselisih
Karenanya kehormatan dunia di rendahkan
Memburu hewan dengan membabi buta
Menebang tumbuhan hingga binasa
Dunia kini hanyalah kebohongan
Penduduknya pula pembohong
Sungguh, abad pengecoh dunia yang nyata.
GARUT, 06 APRIL 2018


Biodata

Falina Rakhmayanti Nur Hakim lahir di Garut, 26 Maret 1999. Tinggal di Kp pasantren rt 01/ rw 01 Des. Mekarraya Kec. Kersamanah Kab. Garut, 44185. Seorang gadis yang bermimpi untuk memberangkatkan keluarganya naik haji. Yang memiliki hobi menulis, membaca, menggambar sesuatu yang berbau fantasi. Bisa menghubungi lewat email : frakhmayantinh7@gmail.com atau chat ig : puth_falyn26 atau WA 082215607449


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...