Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Findi Kentias;Berharap Jodoh

Ibu
Karya Findi Kentias

Ibu...
Tak terbayang rasa sakitnya
Disaat melahirkanku
Kau berjuang dengan taruhan nyawa

Ooh Ibu...
Dengan kasih sayang kau membesarkanku
Dengan kesabaran kau mengajariku
Tanpa kenal kata lelah

Ibu...
Kaulah wanita terhebat di hidupku
Biarpun sudah ratusan luka aku goreskan
Akan tetapi ribuan pintu maaf selalu terbuka

Ya Allah...
Ampuni segala dosanya
Lindungilah dimanapun ia berada
Serta bahagiakan selalu

Purbalingga, 19 April 2018


Berharap Jodoh
Karya Findi Kentias

Angin malam berbisik lembut
Tetesan air hujan mengiringi
Udara dingin menyelimuti
Terlintas sesosok wajah dibenakku

Tatapan mata yang tajam
Serta senyuman manis
Dan tahi lalat di wajahnya
Itu selalu saja menghantui

Dalam setiap sujudku
Aku selalu berdo’a
Berharap agar engkau
Memanglah benar jodohku

Purbalingga, 18 April 2018


Harapan di dalam Mimpi
Karya Findi Kentias

Kini malam telah tiba
Alam semestapun menyambutnya
Begitu pula langit menangis bahagia
Yang di iringi lantunan shalawat
Dengan harapan barakah turun

Ya Rasulallah...
Hari demi hari silih berganti
Namun rindu ini terus saja menggebu
Ingin rasanya bertemu
Untuk menatap puas wajah-Mu

Air mengalir semakin deras
Dan jatuh di telapak tangan
Yang keduanya terangkat
Dengan kepala menengadah ke atas
Aku memohon kepada-Nya

Ya Allah...
Izinkanlah aku
Berjumpa dengan rasulallah
Walaupun hanya sekejap
Di dalam mimpi indahku

Purbalingga, 17 April 2018


Biodata :

Nama                      : Findi Kentias
Alamat                   : Kr. Klesem, kec. Kutasari, kab. Purbalingga
Contact Person FB : Findi Kentias
Saya tak pernah berfikir untuk menjadi seorang penulis, apalagi yang handal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...