Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Fitri Novianingsih;Meriang

MERIANG
Oleh : Fitri Novianingsih

Pagi kesini siang kesitu sore kesana
Itulah ucapan orang yang mulai merangkak dewasa
Semakin bertambah umur semakin tinggi tingkatnya
Tingkatnya tinggi semakin terkuras tenaganya
Kelah keluh yang selalu keluar dari mulut ini
Bagaimana tidak jika malam pun masih terjaga
Menjaga dan menyelesaikan semua tanggung jawab ini
Demi langkah yang semakin jelas arahnya
Sinar sang surya mulai menghiasi dunia
Mata menatap kearah sana melepaskan dahaga
Menghapus lelah membuang semua keluhan
Mengobarkan semangat dan menebarkan senyuman

Trenggalek, 14 April 2018


Lantang Suara Tegap Langkahmu

Di dalam pandangan bangunan tinggi menjulang
Luas dan mewah terpampang nyatanya
ketip-ketip mata memandang ke sekitar diri
tangan menepuk agar tersadar dari mimpi ini
iya memang ini realita adanya
kemewahan dimana-mana kebahagiaan selalu terasa
tapi tunggu saja kesurutan yang akan terjadi
bila genasi selalu lupa pada diri
apa hanya itu saja penyebab terhambatnya?
Tidak bisa terjawab oleh kata-kata
Karena dengan senyuman sinis sudah bisa terjawab semua
Tidak perlu menggunakan isyarat yang ragu-ragu
Karena semua manusia di negara ini sudah tau
Korupsi merajalela, minuman keras dimana-mana
Bahkan narkoba pun selalu hadir di sekitar kita
Untuk apa? Untuk apa?
Jawaban singkat adalah untuk merusak moral bangsa Indonesia
Hai generasi muda?
Teriakkan yel..yelmu biar semua tau
Kami generasi muda, anti narkoba benci korupsi
Hai generasi muda!
Keraskan suaramu, tunjukkan jiwa semangatmu
Untuk mewujudkan tujuan bangsa indonesia
Tegakkan badan kukuhkan jiwa untuk maju bersatu bersama-sama

Trenggalek, 09 Desember 2017



SESAT MUSIM
Oleh : Fitri Novianingsih

Hanya sekedar diangan dan direnungkan
Apa salahnya untuk menghargai perasaan?
Bukankan dengan bermusuhan masalah justru akan menekan
Memilikan itu adalah semboyan untuk mengutarakan
Dalam suatu hal yang rumit
Persahabatan yang telah terjalin bertahunan  menjadi taruhan
Tidak lucu tidak keren untuk dipikirkan
Hanya karena memperebutkan seorang kasih idaman
Inilah ragu dalam kalabu
Kehilangan cahaya beserta sinarnya
Dari sang lentera penyemangat dengan semyumnya
Sekarang menjadi hancur tiada tara

Trenggalek, 14 April 2018



Biodata Penulis

Nama saya Fitri Novianingsih biasa dipanggil Via, umur saya 17 tahun, saya bersekolah di SMKN 1 POGALAN, Trenggalek. Berkeinginan untuk menjadi penulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...