Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Geraldine Tasya;Hilangmu

Hilangmu
Geraldine Tasya

Abdi merenung
Detik menit hingga jam telah ku lewati
Dan diriku masih belum temukan jawaban

Ku tatap cakrawala nan indah
Anganku berkisah tentangmu
Ku amati secangkir teh di depanku
Tergambar kenangan bersamamu
Ku pejamkan titik fokusku
Tetap saja terbayang-bayang parasmu
Entah mengapa semua sukmaku masih akrab bersamamu

Abdi coba pengertian
Selalu memandu tuk menyadari
Tak kunjung temukan jawaban
Batinku tengah bertanya-tanya
Mengapa kamu pergi
Tanpa menyisakan isyarat sama sekali
Namun aku tiada henti meratapi

Memang
Sebenarnya diriku tak berdaya
Akan tetapi ku harus kuat
Benar
Jiwaku tak mampu
Hanya ikhlas pedomanku

Jombang, 3 April 2018


Senja
Geraldine Tasya

Ku ingat
Saat senja itu
Betapa indahnya langit saat itu
Alangkah bahagianya hatiku waktu itu
Namun semua berubah
Kala senja itu
Secara perlahan-lahan
Menghilang
Beriring dengan kepergianmu

Jombang, 30 Januari 2018


Onthel
Geraldine Tasya

Mentari menjadi saksi
Kita berdua bertamasya
Memakai sepeda onthel
Berboncengan pastinya

Ya, ku ingat
Kala itu masih sangat pagi
Embun pun tengah mencoba mendarat
Mungkin orang-orang masih tidur
Tapi aku tak peduli

Yang ku peduli
Kini ku sedang bersamanya
Berdua saja
Berboncengan dengan sepeda butut ini
Urusan jenis sepeda tak masalah bagiku
Yang penting aku bahagia

Jombang, 5 April 2018

Biodata Penulis

Namaku Geraldine Tasya. Biasa dipanggil Geraldin atau Gege. Aku adalah seorang perempuan. Aku lahir di Jombang pada 9 Juni 2002. Saat ini aku masih duduk di bangku SMA tepatnya masih kelas 10. Alamat rumahku di Jln. Amat no 1, Mojowarno-Jombang. Nama akun facebook ku Geraldine Tasya. Alamat email ku geraldinetasya09@gmail.com.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...