Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Gusty Mussa;Rapuh

RAPUH
Gusty Mussa

Pada dinding yang setia mendengar
Pada suyi yang merindukan sepi
Aku berjalan dari ufuk timur
Terjatuh di ufuk barat
Sekian kuat puisiku
Terantuk lagi dalam hening
Sekian sunyi jalanku
Tanpa teman,
Tanpa rasa,
Tanpa cinta,
Dan kurasa sekian menderita
Dalam kehampaan ini
Apakah artiku tanpa tuntunan
Tanpa bergandengan?
Rapulah aku dalam kesendirian ini
Aku merindukan dalam takjub Doa
Hilang bersama waktu
Terjawab hingga waktunya
Rapuh
Aku akan tetap menunggu
Penuhi janjiku padamu
Sekian lama aku mengemuh
Dan teriakan merindu
Yang tak sempat terucap
Lagi dan lagi aku rapuh

Kupang, 01 April 2018


HARAPAN
Gusty Mussa

Ketika harapan jauh
Memancarkan semangat wajahmu
Ingin kubuai indah harapanku
Tuk mencari suatu yang hilang
Lenyap dalam diriku
Harapanku terus berlalu
Membawa hempasan karang mistri
Ketika ku melangkah
Tada kisah yang bisa terangkai
Harapan satu
Tapi tapak dia berbeda
Demi semua ini
Tiadayang dapat terungkap
Biarlah semuanya ini berlalu
Membuatku terintih tanpa terintih
Hanya lewat untai doa yang terangkai
Terbentang jalan menuju harapan

Kupang, 04 April 2018


MERAH, PINK, PUTIH DAN HITAM
Gusty Mussa

Merah menguasai Hitam
Dalam relug-relug hati yang paling dalam
Putih di kotori binik hitam yang berwarna kelam
Saat pink dan merah bersatu
Merah merangkul pink di balik
Air mata putih yang
Sedari pagi tadi tumpah ruah-ruah di jalan
Saat hitam lewat dan hanya tersenyum
Pink mencari putih yang hilang
Sedari tadi dan mustahil di temukan
Karena merah telah pergi
Dan tak pernah kembali lagi
Dan hitam ada di situ
Merangkul putih
Yang kini jatuh dan jauh
Dari hidup manusia
Kupang, 06 April 2018


Biodata Penulis
D:\foto\DSC02996.JPG
Gustty Musa adalah nama pena dari Agustinus Basilius Musa. Lahir di Toak tanggal  19 Agustus 1998. Pernah belajar di SDI Rakas, SMPK St.Klaus Kuwu, Seminari St.Yohanes Paulus II Labuan Bajo, SMAK St.Thomas Aquinas Ruteng, dan sekarang sedang belajar di Universitas San Pedro Kupang Nusa Tenggara Timur. Ingin lebih dekat dengan penulis bisa hubung melalui media sosial Facebook atas nama Gustty, IG: @Gustty19, E-mail: agustinusmussa@gmail.com, atau bisa juga melalui WA dengan nomor 081322814590. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...