Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Hari Purwati;Kekuatan Pagi Hari

KEKUATAN PAGI HARI
Karya : Hari Purwati

Mentari hangat datang menghampiri
Cahayanya menyelinap seakan saling bersembunyi
Bersama kicauan burung yang saling bernyanyi
Membuat suasana tak sepi lagi
Sungguh indah anugerah-MU pagi ini
Rasa syukur yang tak terganti
Senyum pada bibir yang tak berhenti
Berharap waktu tak beranjak pergi
Rasa puas dalam diri
Seakan menghapus luka hati
Kekuatan yang datang hari ini
Akan tersimpan sampai nanti

Semarang,11 April 2018


SUDAH KEBERAPA KALI
Karya : Hari Purwati

Entah berapa lama lagi
Aku harus berdiri menunggu
Entah harus bagaimana lagi
Aku meyakinkan hatimu
Entah berapa kali lagi
Aku datang padamu
Sudah tak terhitung lagi
Ku harus mengalah pada egoku
Hatiku memang mencintaimu
Hatiku memang menyayangimu
Bila terus seperti ini
Mari kita masing-masing pergi
Biarlah tak ada kamu lagi
Walau kadang sepi menghampiri
Biarlah aku disini sendiri
Tanpa rasa sakit dihati

Semarang, 11 April 2018


MENYAPA PERGI
Karya : Hari Purwati

Siang dan malam  itulah kita
Penuh perbedaan didalamnya
Bertahan bukan lagi jalannya
Jangan lagi saling memaksa
Sudah cukup dan sampai disini
Mari kita berjalan sendiri-sendiri
Sudah saatnya saling menyapa pergi
Perpisahan adalah jalan ini
Janganlah menyalahkan hatimu
Aku yang tak bisa mengerti kamu
Ketidakmampuan ini bukanlah salahmu
Ini hanyalah ketidaktahuanku
Kita tidak bisa bersama lagi
Takdir kita hanya sampai disini
Setelah waktu berjalan pergi
Kamu akan mengerti ini

Semarang, 15 April 2018


Biodata Penulis

Penulis bernama Hari Purwati, lahir di Sragen pada tanggal 6 Januari 1996. Sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang di Jurusan Politik dan Kewarganegaraan. Beberapa karyanya yaitu : Kontributor dalam Antologi Puisi “Janji” yang berjudul Sebatas Janji (Harasi, 2016), Antologi Puisi “Masih Adakah Harapan Diujung Senja” yang berjudul Realita Sebuah Harapan (Mawar Publisher, 2016), Dwilogi Puisi tema “Ruang” dan “Waktu” yang berjudul Dua Ruang Hati (Hanami,2016), Antologi Puisi tema “Pertemuan” yang berjudul Akhir Pertemuan (Aksara Aurora, 2017) dan kontributor event cerpen. Untuk mengenal lebih lanjut dapat menghubungi Hari di alamat email: haripurwati06@gmail.com dan ig : @purwatihari.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...