Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Hilma Hamaa;Ruang Kosong

MY DREAM
Oleh  : Hilma Hamaa

I HAVE A DREAM about something
Yang selalu menggoda jiwa
Menggoyah iman

I HAVE A DREAM about something
Yang selalu mengoyak raga
Membuyarkan angan

I HAVE A DREAM about something
Yang selalu menghantui nurani
Membekukan aliran darah

Mimpi yang selalu memanggil
Menggerayangi setiap pulasku
Meluluhlantarkan tegarku
Membayangi pelupuk mataku

Segenap raga  ingin menggapaimu
Seluruh jiwa  coba meraihmu
Namun, aku tak tau seperti apa rupamu
Aku pun terdiam dalam bisu penuh pilu

Pada rembulan aku berbisik
Dalam gelap malam hening tak beirisik
Mengetuk pintu Sang Maha Pemilik
‘tuk sebuah masa depan cemerlang
Hari ini dan akan datang

Ruang kosong
Oleh  : Hilma Hamaa

Kosong,
Bolong,
Bengong,
Tak ada lorong

Ngomomg,
Sombong,
Monyong,
Tak ada meong

Hanya raut wajah yang bisu
Tak ada lagu
Penuh pilu
Penuh sendu

Hanya gerak kaki yang rapuh
Tak ada syahdu
Penuh angkuh
Penuh malu

Dalam diam aku meencoba mendesah
Dalam bisu aku mencoba berdalih
Mencoba Meraih senyum di kedua bibirmu yang basah
Mencoba masuk dan menyentuh palung hatimu yang resah


Seuntai madu dalam rasa
Dalam sebutir nyanyian asa
Izinkan aku  untuk mendesah
Meraih kata dalam hatimu yang resah


TANGISAN INSAN TAK BERKEMUDI
Oleh  : Hilma Hamaa

Seteduh  nyanyian cinta dikegelapan malam
Bergumam mendesah memecah langit kelam
Seiring percikan tetesan rindu
PadaMU Sang Maha Pemegang Qalbu

Selembut alunan tasbih dikeheningan hati
Membakar sutera-sutera yang suci
Bergejolak dalam jiwa yang putih
PadaMU Sang Maha Pengasih

Seramah sapaan fajar di pagi hari
Sehangat senyum manis sang mentari
Ku pasrahkan diri yang mati
PadaMU Sang Maha Pemegang Hati

Dalam sunyi kunyanyikan sejuta doa suci
Akan langkah gontai yang tak berkemudi
Mengharapkaan secercah cahaya dalam hidup yang sendiri
Agar jiwa dan langkah tertuntun bersama hambaMU yang sholih

Biodata Penulis

HILMAWATI. Anak ke empat dari  5 orang bersaudara yang akrab di sapa hilma atau imha. Lahir di Wasampela, Kab. Buton Sulawesi Tenggara pada tanggal 10 Oktober merupakan seorang mahasiswa jurusan ELS (English Language Study) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin. Penulis adalah seorang perempuan sederhana yang memiliki cita-cita unuk  menjadi seorang penulis terkenal, motivator dan generasi muda bangsa yang bermanfaat untuk keluarga, agama dan bangsanya.  Fb : Hilma imha Hamaa, Ig : Hilma Imha, Whatsapp : 085 256 284 825


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...