Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Hutri Ayu Lestari;Kenangan Bukit

Kenangan Bukit
Karya : Hutri Ayu Lestari

Gundukan tanah terhampar nan indah
Bak sehelai kain bersulamkan emas
Diksi nan elok terkurung didalamnya
Menyatu dengan alunan angin
Malangnya,  alur kisah putus ditengahnya
Teka teki terus berputar mengelilingi
Menanti episode yang entah kapan kembali lagi

Tarian jemari slalu menghiasi pipi
Menyapu aliran tirta yang menikam hati
Tetapi, bukit selalu berjanji
Berjanji akan memaparkan hiasan baru
Nan jauh rupawan dari lembaran sebelumnya

Tenangkan semuanya...
Burung kan menyuarakan sastranya
Dan ranting kan menyamankan penghuninya
Kenangan bukit selalu tetap terungkit, dalam dekap maupun genggam
Hingga raga tau,  jawaban apa yang akan menghangatkan

Karanganyar, 2018


Sanubari
Karya : Hutri Ayu Lestari

Bergelayut dengan pelita malam
Sanubari kian tercengkeram dalam sangkar
Banyak sudut mata angin yang sesama menerpa
Namun dengan kesejukan khasnya
Hima malam makin memperkeruh
Suasana hati begitupun sangat gaduh
Semua ini sebab kesalahan kecilku,  yang menjadi celah amat besar

Mungkin ini hukuman setimpal bagiku
Yang amatlah hina dan tak ingin dipandang oleh mata indahnya
Merendahkanku mungkin salah satu jalurnya
Bahkan sampai titik nidar pun aku akan tetap terima

Menarik ulur senyum akan selalu ku korbankan
Demi keindahan yang amat ku dambakan
Ini semua beralasan rejana
Yaa,  memang rejana lah yang semakin menguatkan
Rejana yang kupuiskan dengan cantik dan menarik

Karanganyar, 2018


Tersadarkan
Karya : Hutri Ayu Lestari

Rekaman jejak makin menguatkan semuanya
Aliran air membelah senyum manisnya
Hanya itu yang mampu ia lakukan, ketika semua argumen sudah tak dihiraukan
Bak berdiri diujung duri
Bertindak salah namun diam jauh lebih salah

Raut muka masam menghapus jelitanya
Rintihan suara hati menggema
Lantas rayuan angin melengkapi dengan harunya
Rembulan meyambut dengan senyuman, menguatkanku akan semua keadaan
Angin malam kembali menenangkan, hingga tak nampak lagi luka dalam balutan

Semua jati dirimu, kini telah terungkap
Mengikis sedikit demi sedikit kepercayaan yang terjaga
Mungkin aman bagiku untuk sedikit menepi
Hingga kesan indahmu selalu bersinar
Sebab ombak lautan akan begitu indah, saat dipandang dari kejauhan

Karanganyar, 2018


Biodata Penulis

Aku dilahirkan di Karanganyar, 17 Agustus 2000. Namaku Hutri Ayu Lestari, sering disapa Hutri. Usiaku 17 tahun. Saat ini ku duduk di bangku SMK kelas 12, dan sedang menyelesaikan ujian akhir sekolah. Aku tinggal di Kota Karanganyar, Solo, Jawa Tengah. Aku memang belum berpengalaman dalam menulis, tapi aku ingin menjadi seorang penulis. Ketika waktu luang kan ku isi dengan menulis puisi, karena dengan menulis aku bisa mengungkapkan ekspresi jiwaku dalam bentuk goresan tinta.
Ini no hp yang bisa dihubungi 0858 0219 8717, sedangkan e-mail saya : hutriayul@gmail.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...