Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Isa Parrahullah;Sulam



SULAM
Karya: Isa Parrahullah

Diatas sehelai kain
Jarum dan benang sedang bermain
Merajut kelam bersama kenang
Menyulam rindu bersama hening

Tak ada duka melebihi derita
Tak ada bahagia melebihi cinta
Bersama angan kugenggam sebuah nama
Untuk terbitkan ceria dan tenggelamkan luka
Banjarmasin, April 2018


Janji Embun Kepada Daun
Karya: Isa Parrahullah

Aku hanyalah sementara yang tetap ada
Datang bersama pagi lalu tiada
Hilang bersama mentari yang membawaku pergi mengelana
Tapi, aku akan kembali pada waktu yang sama
Dengan pagi yang berbeda

Kau adalah tempat untukku kembali
Untuk mempertanyakan lagi
Sisi yang pernah kutempati
Entah masih kosong atau sudah terisi
Yang pasti, aku akan kembali

Banjarmasin, Maret 2018


Teratai dipinggiran Sungai Pandahan
Karya: Isa Parrahullah

Salam rindu untuk terataiku nan jauh disana
Semoga masih mekar dengan kelopak yang sama
Lama tak melihat kelopak nan putih mempesona
Karena arus sudah tak sama

Daunmu harus kuat
Menahan akar yang semakin berat
Akarmu jangan kau babat
Meski menjadi beban
Akar itu yang menahanmu dari arus yang berkecamuk

Putih kelopakmu jangan sampai kotor
Oleh air sungai yang berlumpur
Jangan bermain ketengah
Nanti hanyut bersama sampah

Tetaplah mekar, jangan sampai layu apalagi luruh
Nanti, jika arus sungai sudah menyatu dan arah sudah sama
Akan kujemput engkau di dermaga
Temani aku menuju lautan nan jauh disana

Banjarmasin, Maret 2018





Biodata Penulis

Isa Parrahullah, anak ke-3 dari tiga bersaudara yang dilahirkan 20 tahun silam, tepatnya pada 25 Desember 1997 di Landasan Ulin, Kalimantan Selatan.
Ia adalah alumni SMAN 1 Bati-Bati. Saat ini, ia tercatat sebagai Mahasiswa aktif  Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universita Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Saat ini, ia tinggal di Jl. Jrs. Pelaihari KM 22,7 RT 04/02 Desa Pembataan, Kel. Landasan Ulin Selatan, Kec. Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jika teman-teman ingin menyapanya teman-teman bisa menghubunginya lewat Whatsapp : 089505034542

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...