Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Jailanyi Al Hamzyi;Rinduku Telah Usang

RINDUKU TELAH USANG
OLEH  : JAILANYI AL HAMZYI

Kau lihat gelap malam itu sayang
Ia segelap hatiku
Saat deburan rindu menyesakkan dadaku
Namun tak satupun puing rindu terbalas syahdu
Kini riduku telah usang
Ditelan ego dan keadaan
Ya, memang tidak lagi berhak untuk ku dapatkan
Panggilan rindumy yang kini sudah tertanggalkan
Dadaku semakin tersayat
Saat rindu ini tidak lagi terbalas
Tapi tenanglah, enkau tidak akan lagi mendengarnya rindu kembali
Biarlah rindu itu usang bersama rapuhnya puing puing hati


AKSARA MALAMKU UNTUKUMU CINTA
OLEH : JAILANYI AL HAMZYI

Cinta
Ingin kusibak kabut kabut malam
Dengan sebokah rasa yang bersemayam indah dalam raga
Aku tak lagi sanggup berada dalam hening nestapa
Nestapa  jiwa oleh rindu yang tak kunjung reda
Cinta
Seloka cintamu mampu membunuh sukma nadiku
Menenggelamkan hasrat jiwa untuk selain dirimu
Diri ini sudah tercandu rindu akan dirimu
Karna kau sudah tegukkan aku dengan cawan cawan cintamu
Cinta
Gamang hatiku terbawa arusnya rasa
Lalu kuterdampar di pelabuhan cinta
Pelabuhan yang sama sekali tidak memberiku arah pulang
Hingga ahirnya aku tersesat di dalam kerinduan
Cinta
Pandangilah kabut yang aku sikap
Dan tataplah rembulan yang seolah berucap
Di sana aku titipkan aksara eja
Bahwa aku merindukanmu duhai yang kupuja
Cinta
Di keheningan malam ini
Aku merindukanmu dalam diamku


AKU LELAH DENGAN RINDU INI MEL
OLEH : JAILANYI AL HAMZYI

Mel...
Diri ini sudah lelah tuk terus menjahit di setiap luka yang kau beri
Aku lelah tuk terus menahan lara hati ini
Aku lelah tuk terus bersikap tegar dengan hati ini 
Aku lelah Mel...
Sudah berapa senyum yang kukorbankan hannya untuk menutupi perihnya irisan hati
Sudah berapa kali bibirku menjadi korban tuk menjadi tirai kalbuku
Apakah aku harus berhenti tersenyum, agar enkau bisa mengerti tentang lara yang kusandang
Luka karna kerinduan
Mel....
Dengan segenggam harapan kumenunggu pagi
Mengharap dirimu datang tuk sekedar meringankan perihnya jahitan hati ini
Namun aku hannya tinggal menunggu, tanpa kau jamah aku dengan sapa manismu
Mel...
Aku semakin lelah, lelah dengan kerinduan ini
Sudah berapa kali aku mencoba mengolesi hati ini dengan senyumku
Namun semua sia sia, senyumku tak lagi sanggup merekatkan kembali puing puing hati ini
Mel...
Kini lisanku hannya mendesihkan namamu
Memohon di kasihani agar enkau tidak lagi menyiksaku
Di siksa karna kerinduan yang tanpa henti mencambuk jiwa ragaku
Datanglah, meski hannya sekilas sapa
Jangan siksa aku  dengan rindu yang menjerat jiwa

Pamekasan, 27-04-2018


Biodata Penulis

ABD.QODIR. Nama dari pena Jailanyi Al Hamzyi. Lahir di Pamekasan 03,04,1999. Menulis merupakan hal yang kegemaranya semenjak duduku di bangku Kls 2 Mts sampai ia lulus dari sekolah formal di Mambaul Ulum Bata Bata. Menulis baginya adalah cara untuk meghidupkan namanya meski raganya telah terkubur di dalam tanah.

Wathsap : 083122235284
Facebook:  Jailanyi Al Hamzyi
Email : abdulkodirr442@gmail.com








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...