Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Kotimatul Alfi Nurohmah;Bangkit Dari Keterpurukan

Bangkit Dari Keterpurukan
By: Kotimatul Alfi Nurohmah

Sendiri merayap sepi
Pelik yang kini terpatri di hati
Seolah membungkam misteri
Yang telah usai di telan tragedi
Mencoba menepis
Sebuah kisah sporadis
Yang berujung pada isak tangis
Karena rapuh terkikis
Berharap ada secercah harapan
Datang membawa keyakinan
Dan akan ku bangkitkan
Jiwa yang tertimbun reruntuhan
Dan kembali mengisi ketenangan

Blitar, 30 Maret 2018

Sang Pengelana Senja
By: Kotimatul Alfi Nurohmah

Berkelana ku pada senja
Menyematkan heningku pada suara
Yang terjeda pada koma
Menghitung detik yang mengusik
Terenyak sejenak pada suatu titik
Terkoyak menahan pelik
Di temani sendu yang menggelitik
Tak ku biarkan senja menghilang
Meski ku tahu peraduan menginginkannya pulang
Akan ku bawa dia bersamaku
Tercencang erat dalam genggamanku
Berdalih pada pelukanku
Dan tak kan pernah ku lepas
Meski harus beradu dengan waktu
Yang mencoba merebut senja dariku

Blitar, 30 Maret 2018

Terkekang Luka
By: Kotimatul Alfi Nurohmah

Bukannya tak bisa
Tapi terlebih kepada tak mampu
Tak mampu untuk menentang
Karena diam terkekang
Yang menanti gelap menjadi terang
Usaikan kisah yang usang
Menanti kabarmu yang tak kunjung datang
Sepi sendiri...
Ditemani air mata yang berlinang
Andai waktu berpihak
Tak ku biarkan semua berlalu begitu saja
Begitu tega kau menyemai luka
Sehingga kini yang terjadi hanya nestapa

Blitar, 31 Maret 2018

Biodata

Perempuan satu ini bernama Kotimatul Alfi Nurohmah, ia merupakan siswi kelas 11 jurusan IPA. Ia menyukai dunia kepenulisan dan kesenian sejak kecil. Kini dia bertempat tinggal di Kota Blitar, Jawa Timur. Nomor dapat dihubungi 081559690720.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...