Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Lina Triwahyuni;Jika Tak Rindu

Jika Tak Rindu
Karya : Lina Triwahyuni

Jika aku tak rindu
Tak mungkin aku jadi begini
Bersandar menemani sunyi
Sembari merenung menanti yang terpendam di hati
Jika aku tak rindu
Kan ku susuri lembah tawa
Merengkuh suka canda gembira
Tak kan ku biarkan semuanya terenyah
Jika aku tak rindu
Tonggak suka kubiarkan berdiri
Tak kan pernah kucabut
Hingga masanya asa menjemput

Pekanbaru,23 April 2018


Tangisan Rindu
Karya : Lina Triwahyuni

Prahara keji meluluhlantakkan menara
Bianglala durja sudah
Kelaka impian nabastala dalam lautan kenangan
Kirana mendesah
Membabibuta
Menghujam dada
Rintihan rindu dibawah naunagan nirmala
Sendu menggelayut pena berirama
Menderu merdu afeksi menjarah
Sesunging ssenyum menyambut luka
Bilur kembali  berdarah
Dicabik rindu yang semakin parah
Aku tersibak dalam delusi semu
Berpijak pada titian rapuh
Jatuh
Merana
Mengapa

Pekanbaru,  23 April 2018


Raib Sudah
Karya : Lina Triwahyuni

Kutapakkan kaki dikoordinat rindu
Sekelumit nafsu merangkul cinta semu
Bualan syahdu melemahkanku
Tertuang cinta pada cawan derita
Tumpah sudah
Kuartal berlalu kunanti bayangnya
Asmaraloka terbungkam
Rindu membayang memudarkan pandang
Cakrawala berdendang pilu
Rinainya semakin rapat membasahi daksa
Kian rapuh aku terjatuh
Rintihan kaalbu terdengar syahdu
Evokasi cinta patah
Simpulnya terurai sudah
Enyahlah bersama angin yang menderu
Raiblah hingga noktah
Samar membayang pada netra

Pekanbaru, 23 April 2018


Biodata Penulis
C:\Users\User\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\1-1.jpg
Lina Triwahyuni_lahir di Pasir Jaya, 19 Agustus 1999. Lina Triwahyuni adalah seorang mahasiswa Universitas Riau, Fakultas Keperawatan Jurusan Ilmu Keperawatan angkatan 2017, yang sekarang menempuh semester 2. Alamat sekarang di jl. Kembang Harapan. Gg. Seliangguri, No. 26 B, Gobah, Pekanbaru, Riau. Alamat kampung halaman di Rokan Hulu, Riau. Menulis merupakan kegiatan menyenangkan yang dilakukan gadis 18 tahun ini diwaktu senggangnya.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...