Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Lisa Krisdayani Sitepu;Tercipta Rindu

Tercipta Rindu 
Karya : Lisa Krisdayani Sitepu

Baru saja ku kenyam gelora asmara cinta
Tak lama berselang waktu
Kau sudah menggelutiku degan kepulan rindu
Rasa yang tak dapat ku deskripsikan dalam ceritaku
Dan kutuliskan dalam syairku
Dalam rindu sembari ku menunggu
Tak lepas dalam angan ingin bertemu
Duhai kekasihku

Medan,09/03/18


Goresan Rindu
karya : Lisa Krisdayani Sitepu


Berteman dengan rindu begitu menyiksaku
Malam-malamku selalu menjelma bayangmu
Pikiranku disita olehmu
Dan ragaku dikuliti oleh pisau sepimu

Apakah kau candu membuatku rindu ?
Membuatku berada di lorong kegelapan seorang diri
Memanjatkan harap kepada sang kuasa
Agar waktu mempertemukan kita

Medan,25/3/18


Berteman Rindu
karya : Lisa Krisdayani Sitepu

Angin berbisik lirih tentang jiwa yang terkoyak sepi
Tentang hati yang dicambuk oleh kepulan rindu
Dan tentang rasa yang menari-nari dalam alunan sunyi
Aku tak ingin bergelut dalam rindu yang mengiba ini
Bertemu hanya diruang khayal
Seolah-olah kau hanya sebatas imajinasi
Kau kekasihku,,
Bukan pendamping khayalan ataupun imajinasi
Ayolah..
Jangan biasakan aku berteman dengan rindu

Medan, 28/03/18
 

Biodata Penulis
C:\Users\ACER\Downloads\24294254_1476925985757303_711437476162848505_n.jpg
Penulis yang bernama lengkap Lisa Krisdayani Sitepu, Lahir di Sapopadang  pada tanggal 08 Maret 1997. Saat ini penulis  sedang melanjutkan pendidikannya disalah satu Universitas Swasta di kota Medan, Sumatera Utara. Alamat penulis saat ini di jalan danau singkarak raya.
No hp : 085261117289

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...