Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Maulina Safitri;Mimpi

Mimpi
Maulina Safitri

Detik- detik yang berlalu
Biarlah berlalu
Detik ini
Kita mulai yang baru

Membuat suatu kenangan yang indah
Membuat kenangan takkan terlupakan
Aku ingin hidup bahagia bersama mu
Aku ingin hidup dengan mu untuk selamannya

Kau lah mimppiku
Kau lah hidupku
Kau lah yang kuharapkan
Kau lah yang kuinginkan

Aku mencintaimu
Aku menyayangimu
Aku menginginkamu
Aku mengharapkanmu

Banyuasin, 28 April 2018


Perjalanan ku
Maulina safitri

Tetesan air embun
Setiap pagi
Awali senyumku
Awali kebahagianku

Kujalani hidup bersamamu
Ku berjalan mengikuti bumi yang berputar pada porosnya
Ku berjalan mengikuti air yang mengalir
Ku mendaki gunung yang takkan pernah bisa datar

Karna aku kuat jika bersamamu
Karna aku berani jika bersamamu
Ingatlah perjuangan kita bersama maka jangan
Lah kau tinggalkan aku

Banyuasin, 28 April 2018


Kepastian
Maulina safitri.

Ku berjalan menelusuri gelapnya malam
Ku berjalan menelusuri kejamnya dunia ini
Ku berjalan menelusuri lebarnya dunia ini
Hanya untuk mencari dirimu

Kau hilang begitu saja dari hidupku
Kau pergi meninggalkan aku begitu saja
Kau tinggalkan aku tanpa kepastian
Kau lenyap begitu saja dari bumi ini

Aku lelah dengan semua ini
Aku letih dengan semua ini
Kau tinggalkan aku
Kau lupakan aku

Banyuasin, 28 April 2018


Biodata Penulis

Perkenalkan Nama saya Maulina safitri. Saya duduk dikelas 11. Saya tinggal di sumatera selatan. No wa saya 081377894403. Alamat saya di jln. Sukamoro talang kelapa. Alamat email maulinasafitri251@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...