Merdukan Syair dalam Jiwa
/1/
Duhai belahan jiwa
Mengurai indahnya rasa
Tertulis di atas secarik kertas
Bersama pena di sela jemari.
/2/
Tak ada mimpi tanpa lelap
Tak ada senyum jika tangis tiada
Tak ada bintang bila malam enggan bertahta.
/3/
Rindu menggelitik jiwa
Oleh gelora yang membuncah
Rasa menghentak nurani
Di antara cinta yang membara.
/4/
Merdukan suara
Walau ada serak di kerongkongan
Nyanyikan syair
Walau nadanya sumbang.
/5/
Jangan tengok keatas
Jika tak tau apa yang kau pijak
Jangan lihat kebawah
Jika tak pernah fahami bahasa langit.
/6/
Mari kita rangkai bait demi bait
Indahnya rasa di kedalaman jiwa.
/7/
Agar mata melihat indahnya
Agar telinga mendengar dawainya.
Agar hati memaknai senandungnya
Agar jiwa damai karenanya.
Menggumam “Merdukan Syair dalam Jiwa“
Medan, 11 Desember 2017
TEGUH
/1/
Tak kusadari
Resahku melangit
Diantara gugusan awan,
/2/
Tentang rasaku
Yang kian membiru
Memburu degup jantungku,
/3/
Dan aku tetap disini
Di lingkaran tempatku berdiri
Dengan segenap keteguhan hati
Yakinkan hati mu sepenuhnya kepada Allah.
.. Medan, 19 April 2018
Cerita Bumi Papua
/1/
Terumbu bersenandung di kedalaman palung
Merajut kasih tak pernah urung
Ombak memburiak bersorak ria
Merayakan bahagia dikala senja.
/2/
Alamnya kaya berkilau terang
Emas,berlian beserta intan
Menarik jiwa datang melanglang
Menikmati karya sang Tuhan.
/3/
Berisi rentetan juang pribumi yang memelas
Berpadu kohesi limpahan arta di pelupuk bumi
Sarut menyarut dengan kedangkalan pikir
Dialah butala permadani di ujung Timur Negeri.
/4/
Debu merengkuh di kolong ketertinggalan
Politik tercekik kian tersisihkan
Kelam kabut pendidikan
Gizi buruk menyerang lagi meradang.
/5/
Pekikan terkucilkan; sedang khazanah melimpah ruah
Pribadi teralienasi memasung kemajuan.
Mampu bergerak mungkin solusi
Namun Papua mesti memiliki tangan penopang.
Pada “ Cerita Bumi Papua”
Medan, 14 April 2018.
Biodata Penulis :

Bernama Muhammad Aidhul Bakri, Seorang pemuda Islam yang mempunyai hobi menulis dan membaca buku. Menduduki Kelas XI di salah satu Sekolah Swasta Medan. Alhamdulillah, memiliki buku terbit “Antologi 100 Puisi “ Karya 2 penulis Sma.
Selebihnya bisa info : Fb : @Mudhrialmaktoum
IG : @muhammad.aidhulbakri
WA : 0853-6165-3320
Email : ( bakrikortum@gmail.com )
Berharap “ Semoga Ku tersemogakan agar karyaku bermanfaat, dikalangan anak muda.
/1/
Duhai belahan jiwa
Mengurai indahnya rasa
Tertulis di atas secarik kertas
Bersama pena di sela jemari.
/2/
Tak ada mimpi tanpa lelap
Tak ada senyum jika tangis tiada
Tak ada bintang bila malam enggan bertahta.
/3/
Rindu menggelitik jiwa
Oleh gelora yang membuncah
Rasa menghentak nurani
Di antara cinta yang membara.
/4/
Merdukan suara
Walau ada serak di kerongkongan
Nyanyikan syair
Walau nadanya sumbang.
/5/
Jangan tengok keatas
Jika tak tau apa yang kau pijak
Jangan lihat kebawah
Jika tak pernah fahami bahasa langit.
/6/
Mari kita rangkai bait demi bait
Indahnya rasa di kedalaman jiwa.
/7/
Agar mata melihat indahnya
Agar telinga mendengar dawainya.
Agar hati memaknai senandungnya
Agar jiwa damai karenanya.
Menggumam “Merdukan Syair dalam Jiwa“
Medan, 11 Desember 2017
TEGUH
/1/
Tak kusadari
Resahku melangit
Diantara gugusan awan,
/2/
Tentang rasaku
Yang kian membiru
Memburu degup jantungku,
/3/
Dan aku tetap disini
Di lingkaran tempatku berdiri
Dengan segenap keteguhan hati
Yakinkan hati mu sepenuhnya kepada Allah.
.. Medan, 19 April 2018
Cerita Bumi Papua
/1/
Terumbu bersenandung di kedalaman palung
Merajut kasih tak pernah urung
Ombak memburiak bersorak ria
Merayakan bahagia dikala senja.
/2/
Alamnya kaya berkilau terang
Emas,berlian beserta intan
Menarik jiwa datang melanglang
Menikmati karya sang Tuhan.
/3/
Berisi rentetan juang pribumi yang memelas
Berpadu kohesi limpahan arta di pelupuk bumi
Sarut menyarut dengan kedangkalan pikir
Dialah butala permadani di ujung Timur Negeri.
/4/
Debu merengkuh di kolong ketertinggalan
Politik tercekik kian tersisihkan
Kelam kabut pendidikan
Gizi buruk menyerang lagi meradang.
/5/
Pekikan terkucilkan; sedang khazanah melimpah ruah
Pribadi teralienasi memasung kemajuan.
Mampu bergerak mungkin solusi
Namun Papua mesti memiliki tangan penopang.
Pada “ Cerita Bumi Papua”
Medan, 14 April 2018.
Biodata Penulis :

Bernama Muhammad Aidhul Bakri, Seorang pemuda Islam yang mempunyai hobi menulis dan membaca buku. Menduduki Kelas XI di salah satu Sekolah Swasta Medan. Alhamdulillah, memiliki buku terbit “Antologi 100 Puisi “ Karya 2 penulis Sma.
Selebihnya bisa info : Fb : @Mudhrialmaktoum
IG : @muhammad.aidhulbakri
WA : 0853-6165-3320
Email : ( bakrikortum@gmail.com )
Berharap “ Semoga Ku tersemogakan agar karyaku bermanfaat, dikalangan anak muda.
Komentar
Posting Komentar