Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Neli Patimah;Putih Merah

Putih Merah
Karya : Nhely Patimah

Sejuta harapan lukiskan angan
Pakaian putih merah
Menyimpan kenangan
Goresan kapur putih di papan hitam
Lukiskan ilmu sisakan debu
Buku dongeng perpustakaan
Bercengkrama bersama teman
Bermain congklak,
Gobag,
Loncat tinggi,
Ucing sumput,
Tatarasian,
Semua seakan menjadi pelipur lara
Namun kini,
Semua telah hilang dimakan zaman
Terhapus bersama kenangan masa itu
Tak mungkin dirasakan penghuni zaman ini

Tasikmalaya, Maret 2018


Putih Biru
Karya : Nhely Patimah

Kini sinar mentari mulai beranjak
Benih-benih cinta mulai muncul
Tumbuh subur disinari mentari
Meski masih rapuh tertiup angin
Tak tau arah,
Hanya mengikuti kemana angin meniup
Bahkan goyah dan tercabut,
Jika angin ribut yang meniup
Terhempas bersama kejamnya kenyataan
Kini benih itu memang hancur
Terkubur berasama angan
Tapi tenanglah,
Benih yang lain akan segera ditanam
Tasikmalaya, Maret 2018


Putih Abu
Karya : Nhely Patimah

Kini masa itu akan segera habis
Seragam putih abu,
'Kan menjadi saksi bisu
Cerita indah di masa itu

Entah nanti bagaimana
Jika rindu menyerang sesakkan kalbu
Rindu terhadap seorang insan
Bernama guru,

Sosok di mana setiap yang dikatakannya adalah ilmu
Setiap yang dilakukannya adalah panutan
Motivator terhebat
Yang mendatangkan ketenangan

Menunjukan arah tuk melangkah
Agar masa depan tak salah
Tak peduli apa yang telah dikorbankan
Demi satu cita, mensukseskan.

Tasikmalaya, April 2018

Biodata Penulis :

Namaku Neli Patimah, Lahir di Tasikmalaya, 13 Januari 2000. Sebentar lagi aku akan menjadi alumni angkatan pertama MA As-Sa'adah Kota Tasikmalaya. Aku masih pemula dalam hal menulis, karena sebelumnya aku hanya menulis di buku diary saja. Saat ini puisi-puisiku masih dalam antrian untuk diterbitkan dalam buku antologi puisi diantaranya, antologi puisi Sebening Embun dan Puisi Menolak Korupsi. Aku tinggal di Depok 2, RT 004/RW 007, Sukahurip, Tamansari, Kota Tasikmalaya. Alamat e-mail fatimahneli@gmail.com, nama fb Nhely Patimah dan no WA 085872691849

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...