Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Nita Pujiasih;Bintangku

Rindu
Karya: Nita Pujiasih

Terbentangnya jarak dan waktu
Mengusik celah hatiku yang kian berongga
Semakin membuka ruang yang terlanjur mekar mewarna
Bayangmu semakin deras mengaliri denyut rasa ini
Mengais rindu kala kau mainkan gitar untukku

Kala pagi datang
Hanya satu yang ku rasa
Kala senja menyapa
Hanya satu yang ku rasa
Kala malam berbintang
Hanya satu yang ku rasa
Kala hujan turun
Hanya satu yang ku rasa
Dan setiap detik yang ku ingat
Hanya satu yang ku rasa
Rindu

Semarang, 30 April 2018


Siapakah dikau?
Karya: Nita Pujiasih

Aku bertanya pada dikau
Siapakah dikau?
Gayus Tambunan kah?
Neneng Sri Wahyuni kah?
Atau justru Yahya Fuad?
Siapapun kamu yang jelas kau bukanlah Dilan

Hey dikau
Masih sajakah kau begitu?
Janji-janjimu pada rakyatmu dulu
Hah…itu sudah menjadi janji palsu
Lalu masih sajakah kau mengelak?
Jika iya itu sungguh memalukan

Administrasi negara berantakan
Pembangunan tak terselesaikan
Rakyat kecil terabaikan
Lalu masih sajakah kau mengelak?
Jika iya sungguh itu tidaklah adil

Sadarlah dikau para penggelap uang negara
Akan kau kemanakan para rakyatmu
Mau dibawa kemana kemajuan Indonesiamu
Jangan biarkan bangsa ini mati karakter karenamu
Ingatlah
Bukanlah kita meminta Indonesia tuk bisa memberi kita keuntungan
Namun apa yang bisa kita berikan untuk Indonesiaku
Camkan kata-kata Soekarno itu

Semarang, 30 April 2018


Bintangku
Karya: Nita Pujiasih

Jauh…..
Aku dan dikau jauh
Hari-hari hingga berlalunya purnama
Aku berkawan tanpamu
Menikmati pendidikan di Kota Lumpia
Dan dikau berada jauh di Pulau Madura

Sejak lentera kelulusan menyala
Sejak itulah perpisahan menyapa
Tahukah dikau?
Aku di sini menanti
Menanti dikau wahai santri
Menantimu tuk kembali dan mengabdi
Dan menanti janjimu kala dulu sebelum kau pergi
Ketika hendak berlayar ke kota santri
Aku di sini menantimu
Kembali pulang dan menjadi bintang hatiku
Aku rindu padamu hay santri idamanku

Semarang, 27 Maret 2018


Biodata Penulis
Nama saya Nita Pujiasih. Saya lahir di Kebumen, 22 Februari 1997. Saat ini, saya sedang menempuh Pendidikan Kimia S-1 di Universitas Negeri Semarang. Selama kuliah, saya tinggal di Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah Semarang. Media sosial yang saya punya yaitu FB (Nita Pujiasih Zealotous), e-mail (nitapujiasih22@gmail.com), dan instagram (@dik_nitap), serta WA/SMS (081901726199).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...