Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Nur Indah Sari;Belenggu Jiwa

Kamu Siapa? Koruptor?
Nur Indah Sari

Sampai hari ini aku diam
Kamu pikir aku tak melawan?
Aku diam bukan berarti tenggelam
Hanya butuh sedikit terbang ke awan

Kamu takut aku jatuh?
Menimpa kamu dan tak lagi utuh?
Tenang saja,
Aku sudah tahu kemana harus melangkah

Membalasmu, kamu pikir aku licik?
Seperti kamu yang katanya cerdik
Aku punya caraku untuk menang
Bukan dengan menendangmu lalu pulang

Hey! Pakailah bajumu!
Aku takut kamu malu
Aku tahu bajumu adalah ilmu
Tapi kamu mungkin membuang semua itu

Hey! Naiklah, terbanglah ke atas awan!
Rasakan bahwa kamu memang menawan
Tapi hanya karena harta rampasan
Kamu pikir dapat bertahan?

Cirebon, 11 April 2018



Duniaku Bukan Dunia Lain
Nur Indah Sari

Orang bilang aku setan
Mereka pikir aku menakutkan?
Setiap langkah hanya sendirian
Mereka berteriak aku tak punya teman

Orang bilang aku gila
Mereka pikir aku tak punya jiwa?
Setiap derap kakiku seakan tak bernyawa
Mereka berteriak aku tak layak menghirup udara

Siapa sih mereka?
Keluarga bukan, hanya orang lain semata
Tapi begitu menghakimi sedemikian rupa
Hanya karena aku sudah tidak punya siapa-siapa

Toh, aku juga manusia
Duniaku bukan dunia lain
Bukankah aku sama seperti mereka?
Menjalani satu kehidupan fana dalam dunia yang nyata

Cirebon, 12 April 2018



Belenggu Jiwa
Nur Indah Sari

Kamu kemana sayang?
Aku mencari di setiap sudut malam
Tapi kamu bak perahu yang karam

Kamu dimana sayang?
Aku merindu dalam heningnya hari
Tapi kamu tak bisa aku temui

Kamu kenapa sayang?
Aku mengingat kata-katamu kemarin
Bahwa kamu takkan pernah beranjak seperti angin

Kamu kemana sayang?
Aku disini terbelenggu
Haruskah aku setia menunggu?

Cirebon, 12 April 2018



Biodata Penulis:
Nur Indah Sari. Seorang gadis kelahiran 21 tahun silam di Kota Cirebon, saat ini tengah menjalani pendidikan S1 di Institut Agama Islam Negeri Kota Cirebon dengan memilih jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Bagi yang ingin bertukar salam, silakan mampir ke emailnya: nurindahsari949@yahoo.co.id
Terimakasih
Salam Literasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...