Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Nur Irdawana Nasution;Janji Sang Kekasih

Judul     : Janji Sang Kekasih
Penulis  : Nur  Irdawana Nasution

Duhai kekasihku
Hibur aku di malam yang sepi
Ingin aku mengulang untaian kisahku
Untuk kubawa ke alam mimpi

Bersama cahaya rembulan menemani
Dihiasi ritme alunan jangkrik
Menjadi sebuah ikatan janji
Membungkus raga yang masih dalam biduk

Ingatkah kau akan janjimu dahulu?
Ketika gelap kau berikan cahaya padaku

(Kotapinang-Sumatera Utara, 2 April 2018)


Judul     : Aku Telah Tiada
Penulis  : Nur  Irdawana Nasution

Carilah aku dalam dirimu
Ketika kau tak mendapatkanku
Tetap tenang seperti air mengalir
Akan tetap gagah ketika terpeluncur

Carilah aku dalam dirimu
Ketika kau tak melihat senyumanku
Tataplah ke atas langit
Tengadahkan do’a di kening malam yang larut

Carilah aku dalam dirimu
Berlarilah mengejarku
Jangan mencoba meronakan puing gaduh diammu
Titipkanlah padaku secarik do’a

Aku pergi!
Bermahligai menanti kedatanganmu
Pergi pulang sendiri
Aku di sini bersama Rabbku
Dan tanpamu di sini!

(Kotapinang-Sumatera Utara, 2 April 2018)


Judul     : Janji Palsu
Penulis  : Nur  Irdawana Nasution

Senja hadirkan merona manja
Sedetak jantung meronta jiwa
Menapaki ritme kehidupan mega
Pada ruh suci yang membara

Isyarat memanggilku dalam hening
Membisikkan janji suci kemarin
Diam-diam aku cermati riang
Mencoba menghalau bisikan angin

Bisikan pesan itu telah sampai di telinga
Membangunkanku atas janji palsu
Dengan tegap aku mengubur janji busuknya
Kenangan itu membuat aku malu

(Kotapinang-Sumatera Utara, 2 April 2018)

Biodata

NUR IRDAWANA NASUTION, remaja berbakat ini lahir di Pekan Sisumut, tepatnya Kecamatan Kotapinang, Medan, Sumatera Utara. Lahir pada 17 Maret 2001. Hobi menulis sejak SMP. Saat ini bersekolah di SMAN 1 Kotapinang. Ia telah mempunyai sebanyak 20 buku antologi, dan mempunyai sebidang prestasi-prestasi menulis tingkat Nasional lainnya.
Nama pena dari penulis adalah : “Nur Irdawana Nasution,” Akun facebook : Irdawana Nasution. Email : nurirdawana16@gmail.com.  No Hp : 0822-9422-0696













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...