Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Puji Rahayu;Genderang Suci Melambai Pergi



Genderang suci melambai pergi
Puji Rahayu

Ku izinkan pena mengukir pelangi
Sayup sayup orang pribumi mengabarkan pada ilahi
Tubuh merangkak mendekat
Bertasbih memuji pemilik bumi

Kulayangkan sepucuk diary
Mengisahkan dahaga hingga terbenamnya matahari


Tak salah bukan merindu genderang suci
Kala insan berbondong-bondong memakai kain suci
Bertaburan suka cita tak sanggup ku lukiskan lagi


Syair ijabah
Puji Rahayu

Sentuhan hawa dingin menyelinap masuk
Semilir sejuk melilit kalbu
Embun suci berteman dengan kain suci
Menerbangkan asa yang terselip

Rindu bersatu dengan langkah
Mengoyok kalbu saat gelisah
Sang pemilik bumi tak pernah terjaga
Menjadi sisi tv siang dan malam
Mengoreksi siapa hina dan mulya

Lantunan isyarat bertaburan di langit
Tak satupun insan memahami bintang mana yang akan jatuh menjadi mutiara


Amor
Puji Rahayu

Bening,
Hangat,
Bersinggah di kalbu



Secuil tinta aku goreskan disini..bukan untuk dipuji
Hanya sekedar mengukir kisah pada pena yang sedang murung..bukan murung sih mungkin dia tumpul ..apa boleh ya? Jikalau aku curi warna pelangi
Eh..


Nama penaku lamunazen..itu karna aku sering nulis di fb lamunan atau kenyataan entahlah..jadi aku singkat begitu. Entah bagaimana aku menjelaskannya. .haha aku sedang duduk di bangku perkuliahan di IAIN PURWOKERTO ...eh bukan ding jujur saja aku disana numpang melukis karya. .aku ingin karyaku bisa menginspirasi banyak orang. .buat bangga banyak orang. .walaupun sejujurnya karyaku tercipta karna iseng. .

Aduh! Ngomong apa sih.. Nama ku Puji Rahayu tinggal di penjara suci anwaarul hidayah, karangnangka, kedungbanteng, banyumas.

Kata orang aku crewet...pintar ngomong dan satu lagi bawelnya ngga ketulungan. .jadi kalo ada kaka baca postingan ini hehe kalo mau ketawa ketawa aja ka . .aku tau ko. .aku cantik..lucu..imut.
Eh. ..
Sekian ya ka. .salam buat dia yang jauh disana eh

Salam literasi. .!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...