Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Qowiyatus sholiha;Ruang Rindu

Ruang Rindu
Qowiyatus sholiha

Diawal Senja matahari Mulai bersinar
Menuju sebuah perjalanan yang harus dijalani
Jalan yang dulunya sering Ku temui
Senyum yang dulunya Selalu bersinar

Tiada kisah yang paling menggagumkan
Ketika Awal jumpa dengan mu
Nada- nada rindu.
Sajak – sajak indah selalu ku tulis untukmu.

Kata- kata dan ucapan yang paling kuinginkan
Hanya dapat Kusampaikan Padanya
Yaitu Doa ku yang selalu Untuknya
Because Allah Bless You.

Banyuasin, 7 April 2018


Warna Dalam Senyum Mu
Qowiyatus sholiha

Aku merasa, bahwa saat matahari bersinar,
Saat itulah sebuah bunga merekah.
Aku tidak ingin melihat senyummu luntur.
Biarkan aku yang menahan sakit ini,

Biarkan aku yang terluka,
Senyum mu memberikan semua warna dalam hidupku.
Apapun itu Aku akan siap Menerimanya.
Walau Hanya sebuah Doa untuk mu.

Banyuasin, 7 April 2018


Menempuh Masa Depan
Qowiyatus sholiha

Ku Ucapkan Selamat untuk Mu
Semoga Jalan yang terang Menuggumu
Mintalah Kebahagianmu Hanya pada sang Pencipta
Dan Doa Kedua orangtuamu.

Aku hanya seorang pengagummu
Menuggumu Adalah sebuah Harapan bagiku
Ku ucapkan sekali lagi selamat untuk Mu
Ku harap Kedepannya adalah Mimpi yang selalu kau inginkan.

Banyuasin, 7 April 2018


Biodata Narasi

Perkenalkan Nama saya Qowiyatus sholiha, dipanggil Qowiy. Saya tinggal di pangkalan balai, sumatera selatan. Tepatnya di Jl.Khj Sulaiman no 43. Pangkalan balai. Saya duduk dikelas 2 SMA. Alamat email saya, qowiyatussholiha@gmail.com . No hp saya  0895610010813. Harapan saya semoga saya bisa menang. Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...