Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Rellianta margaret br marpaung;Rindu


RINDU
Oleh Rellianta margaret br marpaung

Kamu yang jauh disana
Taukah engkau
Ada insan yang sedang
Merindu disini

Ingin ku terjang
Jarak ini
Namun raga tak mampu
Ia memilih diam
Dan menunggu


SEBUAH PERMINTAAN
Oleh Rellianta margaret br marpaung

Belajarlah
Dengan giat
Itulah
Yang mampu terucap

Tahukah kau
Saat ini
Kita kembali dijajah tetapi kau
Maih tetap acuh tak acuh akan hal ini

Belajarlah
Dengan tekun
Karena dengan itulah
Jurus jitu menaklukan lawan

Belajarlah
Dengan serius
Kelak kau kan sukses
Itulah pintaku, lakukanlah


SEBAB BUKU DIBUAT UNTUK DIBACA
Oleh Rellianta Marpaung

Satu halaman
Engkau memperoleh
Ribuan pengetahuan

Satu hari
Engkau  memperoleh
Jutaan ilmu

Sayangnya
Anak dalam negeri ini
Memilih untuk menutupnya
Dan hasilnya negeri kami seperti ini

Ini permohonanku
Tutup hp mu
Baca buku mu
Mulailah membaca apapun itu
Yang menurut mu
Bisa menambah ilmu

Medan, 14 April 2018


Biodata Penulis
D:\Foto\KULIAH\TINGKAT II\Semester 3\IMG20171117142242.jpg
Rellianta Margaret br Marpaung
Lahir di Sei buatan, 29 Oktober 1998. Jalan rela, Gg. Danau toba No.13 Medan
FB: Rellyanta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...