Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Ririn Abdurrahman;Ayah

Sebingkai kata untuk …
Oleh:Ririn Abdurrahman

Pinang telah ikatku lekat bermasyhur
Arah baru tiba songsong raihku
Terlepas dari rangkul sayap hangatmu
Terpisah dari dekap kasihmu, peraib nestapaku

Gusarku berancala kepadamu
Pekat risau kitari nuraniku
Maaf bukan daku tak rindu
Nyata wajah masa telah terukir dikini

Erat kusimpuh pangkuanmu
Ribuan pilu terberai dinetra
Elegi tercipta sendukan kalbu
Daku melaju, rengkuh Do’amu kian erat

Kasihmu, juangmu hanya mampu kuucap
Do’aku teruntukmu
Teruntuk bahagiamu wahai Mama
Tuhan kan jagamu

Ciamis, 20 April 2018


Ayah
Oleh: Ririn Abdurrahman

Risau esok telah himpun kalbu
Kulihat digaris keningmu
Beban kemarin masih sisa nyeri
Kupandang dibinar netramu

Masamu tak lagi fajar
Kulihat gusar diengahmu
Aku, tak bakat beri kau ringan
Gumam Do’a kuserta hanya

Ayah, hanya kupanggil engkau sederhana
Tak selaras dengan juangmu
Pula berpadan pada serahmu
Syurgalah teruntuk kau pijak kelak
Tuhan, jagalah ayah
Kasih sayang-Mu sungguh kusua dijiwanya

Ayah, kueja namamu lugas
Kujumpa dirunut waktuku
Beku masaku lantah di hangat kasihmu
Bengis laju tak kujumpa dirasa
Tak jua sendu hinggap meretasku
Benar kuraga
Hanya kubaitkan kata kukuasa
Untukmu, terima kasih Ayah

Ciamis, 20 April 2018


Hanya aku
Oleh: Ririn Abdurrahman

Kutepuk telapak cakrawalamu
Tak berdengar
Barangkali ya
Hanya aku, berserah tanpa terima

Kukicau ruang kalbumu
Senyap tak jua bergema
Entah ya
Hanya aku, merisau tanpa dihirau

Sisa buih rasa yang dihiruk sendu
Acuh bengismu arangkan juangku
Hanya aku
Bergenggam tanpa balas jemari
Kasih yang kualun
Kudawai penuh juita
Sampai ditanganmu
Layak nestapa yang bengis
Jauh dari anganmu

Ciamis, 25 April 2018


Biodata Penulis
https://scontent-sit4-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/29572841_466725167077804_7053644408600069452_n.jpg?_nc_cat=0&oh=b10bdb61e6de6866406f6a7325bf614d&oe=5B9937DD
Assalamualaikum, perkenalkan namaku Ririn Abdurrahman, usiaku 18 tahun. Alamat Ciamis, alamat facebook jendela.motivasi.7 atau Ririn rianti, no WA 0838 9900 7523. Wassalamualaikum



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...