Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Robita Saselo;Rumput Liar

Rumput liar
Karya:Robita saselo

Wujud akan kecantikan
Ditebarkan orang banyak
Kumbang beryanyi dan menari
Sebagai simbol kasih sayang

Tapi kenyataanya pahit bagiku
Rupa nan indah tiada guna
Aku bagaikan hiburan orang banyak
Aku dikotori,tidak dihargai orang

Aku hanyalah air kotor
Nyawa  tumbuh sendirinya
Tidak ada yang mengginginkan aku
Semua orang benci aku

Senja kan berubah menjadi gelap
Bintangkan bersinar dilangit gemerlap
Aku bangga akan diriku
Hidup dengan sendirinya


Angan-angan
Karya: Robita saselo

Tiada guna meniup air diatas udara
Bumi yang bulat tidak kan jadi segitiga
Luka yang dikarnakan sembilu
Meimbulkan rasa rindu

Rasa sakit dipendam dalam hati
Meluluhlantakan ceria dibumi
Langit yang berhiaskan pelangi
Hilang tanpa diketahui

Senyuman dalam derita
Mengisah kan hati yang terluka
Karena cinta tak terduga
Yang bagaikan nada cinta

Kepedihan akan hati yang tersakiti
Menjadikan adanya rasa benci
Dzikirlah yang bisa kulakukan saat ini
Sebagai tanda penenang hati


Kerinduaan 
Karya:Robita saselo

Waktu telah mengibarkan bendera
Lembaran telah menggantikan baju
Tanaman yang takkan tumbuh
Pena yang bergerak diatas kertas putih

Begitu cepat kepompong jadi kupu-kupu
Meninggalkan teman lamanya
Perjalanan yang dilalui diatas duri
Dan Terbang dengan penuh harapan

Kerinduaan akan kegelisahan
Teman ditinggalkan kan jadi cerita
Rasa rinduku tiada arti bagimu
Bagaikan bernyanyi tanpa suara

Dimana …….dimana …..kau
Kenapa kau tinggalkan ku
Siapa penghibur lara rinduku
 aku sendirian dengan rasa rindu


Biodata Penulis
C:\Users\user\Pictures\Camera Roll\aba.jpg
Hay namaku Robita saselo aku sekolah di smk N 1prabumulih,aku hobbi membaca dan menulis aku tinggal bersama orang tuaku di Jl.Taman murni RT.02 RW03








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...