Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Salafiyah;Dunia Semuku

Dunia semuku
Oleh Salafiyah

Kesendirianku hidupku
Keheninganku temanku
Kebahagiaku khayalku
Kesedihanku kenyamananku
Dan kepuasanku dunia semuku
Dalam perjalan hidup
Tak ada haluan yang pasti
Dulu atau sekarang
Tak ada mimpi tercipta
Untukku atau bayanganku
Kepalaku terlalu letih
Hati terlalu keras
Dan jiwaku pun tak bergairah
Diriku terlalu bernafsu
Terlajur terjun dalam kesemuan
Aku tak bisa menolak
Semua sudah menyatu
Dan kesemuaan itulah yang memuaskanku

Bangil, 28-04-2018


Rindu kepada Sang Penguasa
Oleh Salafiyah

Hai Penguasa jiwa dan raga
Aku tak bisa mendengar-Mu
Bahkan suara nafas-Mu
Deru ombak mengikis rinduku
Menjadikan rinduku melebur
Bersama ganasnya lautan
Kali ini aku kalah lagi
Musuhku terlalu kuat untukku
Hasratku mengalahkan diriku

Jiwaku bergetar
Hatiku ketakutan
Tubuhku tak lagi bisa menopang
Rasa apa yang membuatku kalah
Jika cintamu adalah jawaban
Maka katakan padaku
Tenangkanlah diriku
Selamatkan aku wahai Penguasa
Jangan biarkan aku terjebak
Dalam kerinduan yang menyiksa ini

Bangil, 27-04-2018


Gadis Jalang
Oleh Salafiyah

Siapa yang tak kenal dirimu
Semua orang mengenalmu
Tak terkecuali aku
Tidak ada yang berani berpaling darimu
Ketika kau memainkan permainanmu
Kau tebarkan pesona ambisimu
Kau tarik mereka kepelukanmu
Kau puaskan mereka dengan nafsumu
Kau jamu mereka bak sultanmu
Kau bius mereka hingga rancu
Lalu kau membuangnya seperti Rattus norvegicus
Ketika dapat yang lebih bergairah untukmu

Bangil, 28-04-2018


Biodata Penulis

Nama Salafiyah, asal BangilBangil lebih suka nama belakang dari pada nama depan. Pecandu sastra dan coffe, mempunyai dunia imaji sendiri. Contact 0857-0689-1594, fb ririnsalafiyah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...