Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Selly Sanita;Ketikan Air Hujan

Ketikan Air Hujan
Selly Sanita


Membasahi daun tak berdosa
Ukirkan gumpalan do’a pada batu
Berharap sang angin menyampaikan pada awan
Terniang begitu jelas membekas di hujan


Air bening tanpa embun mengarah arti
Memuji dewi kecantikan penurun hujan
Debu menggoreskan syair ketika terhujam
Begitu rintikan mulai datang, aku kelam


Dalam mentari berdo’a mengadu rasa
Nasib ketikan dari setetes air hujan
Ketika akan membunuh pengamen tak berdosa
Berdiri kedinginan tegak bersemayam


Hanya selimut penyesalan di pundak
Merintih seperti gonggongan kebisuan
Sebelum kegelapan melanda banjir
Akibat seribu ketikan terjun pada hujan


Jambi, 29 Maret 2018


Hujan Tanpa Senja
Selly Sanita


Cerita hujan tidak akan meghabiskan tintaku
Apalagi ketika hujan sebelum senja
Atau hujan ketika atau sesudah senja
Hujan adalah ekpresi langit
Yang membahas sejuta kedinginan
Namun member beribu kebahagiaan


Hujan mungkin satu kata untuk kebencian
Berbagai jenis kebohongan ada padanya
Syair hujan tidak habis dimakan oleh menit
Yang berlalu menyusuri pelangi setelahnya
Lenyap sudah keangkuhan cahaya mentari
Kesombongan Guntur dan awan hitam


Aku begitu mengagumi kebaruan pada hujan
Setiap kesucian yang menetes padaku
Mata demi mata memanaskan jemariku
Untuk berkarya lebih cepat nan elok
Kepastian untuk rasa yang tak bersalah
Ini hanya sebuah sajak hujan tanpa senja


Jambi, 29 Maret 2018



Pelangi Sebelum Hujan
Selly Sanita


Habisnya imajinasi yang menunjuk kenyataan
Keteduhan hati bersama paying rindu
Mengawani berbagai rasa kesepian
Untuk diri ini aku meminta pada Illahi


Agar angin tidak mampu menembus bumi
Supaya dunia tidak runtuh dan remuk
Selayaknya pasar tanpa orang berkunjung
Kumbang tak bisa lagi berterbangan ceria


Kebaktian yang tiada habisnya
Pelangi sebelum hujan itu nyata berlakon
Di panggung kabut yang berdansa bersama tokoh
Keaslian hanya milik mayat hidup


Jambi, 29 Maret 2018


Biodata

Description: C:\Users\BB\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG20180204110921.jpg
Penulis yang benar-benar baru ingin belajar membuat kata ini kelahiran tahun 1998 yang biasa dipanggil Selly memiliki nama lengkap Selly Sanita. Selly mempunyai hobby makan dan selalu memimpikan sejuta kebahagiaan yang akan setia dan abadi pada kehidupan sekarang dan nanti. Bisa hubungi Selly pada no hp/w.a 0823 7568 6720 atau e-mail sellysanitaa@gmail.com nama facebook SAnita IG dan twitter Selly_Sanita. Terima Kasih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...