Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Setiyaningrum Tina Suryani;Jerit Si Pendusta

Jerit Si Pendusta
Oleh: setiyaningrum tina suryani

Cinta....
Seandainya antartika tak jauh disana
Pasti aku bisa menghangatkanmu
Cinta.....
Seandainya lebah tak membagikan madunya
Pastilah kan ku rekah manisnya romansa kita
Itu, yang si pendusta ijabkan dulu
Terombang-ambing dalam gelapnya pengharapan
Waktu tak segera mematikan jarumnya
Ku ingin dunia ini mati seketika
Dengan si pendusta mati ditelannya
Tertera jelas kefakiran pamrih
Nestapa kini menggelayutiku
Memudarkanku dalam jembatan kasih
Rasanya...
Ingin ku terbangkan
Dan ku jatuhkan ke dinginnya taiga
Si mulut besi pandai memuja-muji
Diperangaikan ku bak seorang peri
Nyatanya, si pendusta tinggalkan ananda
Mencoba meliarkan kepercayaan ananda
Tertusuk kini rintihan hati ananda
Sakit

KUDUS 3 April 2018


Tahta apa?
Oleh : setiyaningrum tina suryani

Kutengoki wajahmu yang bulat
Seakan menggurat senyum serapah
Hinanya diri bila bersanding denganmu
Dahan-dahan mengerubungi penatnya hati
Seakan terhina segudang prestasi
Pantaskah aku...
Meraih kemuningmu yang menawan
Tapi mereka mata – mata jahat
Mengurungkan liarnya mata biadab
Aku takut esok hari
Bila tragedi terulang lagi
Dimana rintika cemas menggelayuti
Menari-nari diantara pikiran geli
Di galaksi bima sakti ini
Puspa dewi menggendong embannya
Kini hamba lemah harus apa
Mengais jalan benar saja tak bisa
Terkungkung oleh cacian mata kera
Padahal yang diharap sebatas tahta

Kudus_3_April_2018


Biar transformasi ini...
Oleh: setiyaningrum tina s

Hati menjerit merintiskan debu
Mata terarah pada satu pola
Tak disangka
Renda-renda mengaup lega
Di ujung pengharapan pucuk pena
Hampir mati ku mengingatnya
Rebahnya penjuru ilmuku
Terpatri dalam kebinasaan
Pualam merindukan kepandaina cakra
Kostum pujianku ku lorotkan
Gantilah dengan kebutaan tahta
Jeritan sok pembangkang
Terubah tak lagi bedebah
Pintu mana yang harus ku masuki
Ternyata jejak bumi pun
Ikut ku jelajahi
Perlahan robohnya rasa iri
Mengubah kebodohan menjadi ilmu pasti
Mungkinkah ini namanya transformasi

Kudus 3 April 2018

Hay aku setiyaningrum tina suryani . Aku adalah seorang pelajar di sma 1,gebog kudus . Aku lahir dan tinggal di kudus
Aku bercita cita menjadi penulis
Fb Igede

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...