Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Sri Rejeki;Api kebodohan

Judul : Api kebodohan
Oleh : Sri Rejeki

Teriris batinku
Sakit terasa menusuk
Membeku di angan liar
Memori menyakiti relungku
Tak pernah kupikirkan
Tragedi membius kebohongan
Isakan air mata meronta
Kau bermain api
Terbakar jiwaku hebat
Kau dilahap kekacauan
Melihatmu batinku hancur
Alunan sendu menghampiri
Merusak goresan kebahagiaan
Lenyap bersama kebodohan
Suka cita aku haturkan
Sempoyongan nyaris mati
Dilanda kebisuan hakiki
Mencekik nafas kuhembuskan
Tertampar kenyataan pilu
Risau haru berkepanjangan

Surakarta, 30 maret 2018


Judul : Handphone
Oleh : Sri Rejeki

Ponsel sepeti candu
Mengikat penuh nafsu
Kesenangan bertambah hebat
Bergelora menyambut gawai baru

Gadget incaran pemuda
Pembangun suasana bahagia
Penambah mood sesaat
Pembasmi galau berkepanjangan

Surakarta, 7 april 2018


Judul: Bebas lepas
Oleh: Sri Rejeki

Inginku menjadi angin
Lepas tiada beban derita
Kesenangan tak terganti
Selalu ada hal baru menanti

 Daun tak membenci angin
Ketika menjatuhkannya
Aku juga ingin menjadi dia
Memaafkan salah orang

Aku ingi menjadi angin
Tak kan terpenjara oleh waktu
Meringkus pengikat sendu
Pembawa semilir kerinduan

Surakarta, 7 april 2018


Biodata Penulis

Nama saya Sri Rejeki, nomer Hp:085866623128 tempat lahir saya di Klaten dan tanggal lahir saya 15 Agustus 1996. Motivasi saya mengikuti lomba adalah untuk menambah pengetahuan dalam sastra, mengolah bahasa dan semakin  menjadikan saya lebih terbiasa bahasa dalam puisi. Semoga segala sesuatu selalu dimudahkan oleh Allah SWT. Ig: @rere_srirejeki, wattpad: ReiChantika. Fb: Sri Rejeki (R e r e). Email: srirejeki1596@gmail.com. Sekian biodata singkat saya. Terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...