Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Ulfah Nursipa;Bingkai

Bingkai
Karya: ulfah nursipa

Berbaris tinggi membentuk persegi
Kehalusan debu menutupi wajah
Warna kusam bingkai retak
Teringat engkau tersenyum manja
Awan biru kini menjadi kelabu
Rintisan hujan semakin rapat
Menangislah seorang hamba
Inginkan dia melepas rindu bersamanya
Kini, dia hidup seorang diri
Bersama bingkai tempat debu berhinggap
Masa lalu yang kelabu terus menghantuinya
Bukti rindu terapat dalam bingkai nyata

Tasikmalaya,21 april 2018


Ya khumairoh
Karya: ulfah nursipa

Rumput kecil ikut tersenyum
Melihat jiwa yang berkerudung
Sungguh, bila ku lihat parasmu
Alangkah indah laksana madu
Subhanallah engkau ya khumairoh
Berpipi merah berkulit langsat
Bibirmu berhias lesung
Kini hadir menyapaku
Tundukan kepalamu
Memberikan rasa kepenasarananku
Andai sedikit saja engkau mengangkatnya
Menuju lamunanku
Sungguh khayal ini laksana nyata

Tasikmalaya,21april 2018


Pagi hari
Karya: ulfah nursipa

Kerlip bintang mulai berguguran
Suara sang pejantan mulai bermunajat
Menyebut kebesaran dzat yang maha agung
Tanda bergantinya sang lail menjadi fajar
Allahhuakbar Allahhuakbar
Panggilan penyejuk jiwa telah dikumandangkan
Berharap kepada sang kholik
Dengan ruku dan tangis rindu
Menginginkan keberkahan untuk menjalani hari
Semoga hembusan angin yang berayun
Pohon menari mengikut angin sembari bertasbih
Bertakbir menyeru kebesaran dzat yang maha tinggi
Ikut mendoakan hamba yang laju iktiar di pagi hari

Tasikmalaya,21 april 2018


Biodata Penulis :

Nama saya Ulfah Nursipa lahir di Tasikmalaya, 15 september 1999. Saya kelas 12 yang akan lulus di MA AS-SA'ADAH sebagai angktan pertama. Ini karya pertama saya yang akan di publikasikan semoga pembaca dapat menikmati. Saya tinggal di Depok 1 RT/RW 01/010 kelurahan Sukahurip kecamatan Tamansari kota Tasikmalaya.
No.hp083101688447 Fb.Ulfah nursipa No.WA 083824326873 ig.Ulfah nursipa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...