Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Amina Bina Ilmiah;Berbeda Itu Indah

BERBEDA ITU INDAH
Oleh : Amina Bina Ilmiah

Tidak perlu saling menghakimi
Dunia punya cara yang lebih sederhana
Hukum mengikatnya
Dan agama meluruskannya

Tidak harus saling menyalahkan
Setiap hal bisa diselesaikan
Dengan secangkir teh hangat
Tak sebanding dengan pengapnya ruang pengadilan

Tidak perlu saling menghina
Karena di mata Tuhan, kita ini sama
Tidak ada yang lebih rendah
Tidak ada yang lebih tinggi

Berbeda bukan berarti salah,
Karena yang sama, belum tentu benar
Lihatlah dari mataku wahai dunia,
Berbeda itu indah, selagi kita masih satu arah

Tasikmalaya,28 April 2018


HILANG & PERGI
Oleh : Amina Bina Ilmiah

Hilang...
Impian itu melayang
Melambung jauh ke atas awan
Kemudian jatuh, ke jurang terdalam

Pergi...
Tiada lagi tempat berbagi
Pundi pundi telah engkau dapati
Kini aku sendiri, kau dustai


Tasikmalaya, 01 Mei 2018


PANTANG MENYERAH
Oleh : Amina Bina Ilmiah

Bunyi kentongan tanda tak aman
Sendu tangisan menambah pilu pemandangan
Pistol dan peluru, bukanlah tandingan
Para pahlawan kemenangan

Badan penuh luka tak dihirau
Pakaian koyak bersimbah darah
Kini peluh kian bercucuran
Merobek asa, satu harapan

Tiada  kata menyerah
Jiwa kokoh, teguh takkan kalah
Tiada kata berhenti
Karena berhenti, kita mati

Tasikmalaya, 01 Mei 2018


Biodata:

 Amina Bina Ilmiah, lahir di Tasikmalaya 14 Mei 2003. Gadis berzodiak Taurus ini sangat menyukai dunia musik, matematika, dan juga sastra. Bisa di hubungi lewat akun media sosialnya, Wattpad @amina_bina, Instagram @amina_bina_ilmiah, Facebook @Amina Bina Ilmiah atau lewat e-mail: aminabinailmh@gmail.com




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...