Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu
Karya : Nasywa Fauzia Zahro

Ulangi Kesalahanmu...
Supaya kami selalu berhati-hati
Berusaha rajin, gigih, dan berani
Untuk menyempurnakan kekurangan diri
Membangun sosial ekonomi yang kokoh
dan mandiri
Kami tak mengharap pertolonganmu
Yang ada udangnya di balik batu
Ulangi kesalahanmu...
Supaya kami senantiasa mencari-cari
Ilmu dan pengalaman
Tak lama lagi
Kamilah pencipta keajaiban
Ilmu dan teknologi
Kami tak menginginkan bantuanmu
Ulangi kesalahanmu...
Sembunyikan penemuanmu
Kini kami telah
bersedia menandingimu
Wahai yang merasa berkuasa besar
Yang kerdil perikemanusiaan

Tulungagung, 29 April 2018


Takdir
Karya : Nasywa Fauzia Zahro

Coba kau renungkan
Puing-puing penderitaan hidup
Sebuah persinggahan sementara
Mengajar kita arti ketabahan
Coba kau teliti
Jeritan tangisan hati
Jangan disenandungkan lagi
Karena kesedihan itu
Tak akan mengubah
Nasib perjalanan waktu
Coba kau baca
Secebis iman di dada
Adalah pertaruhan yang nyata
Walau hati bagai diiris sembilu
Jangan berhenti sebuah perjuangan
Dan
Bersyukurlah engkau
Atas pemberian takdirmu

Tulungagung, 29 April 2018

Dunia
Karya : Nasywa Fauzia Zahro

Dunia tidak akan jadi sempit
Daratan dan lautan
Tetap terbentang luas
Hanya kekerdilan pikiran
Seakan dunia jadi sempit
Dunia
Masih tetap mulia
Hanya kita berpura-pura
Membiarkan kehampaan dan
kekecewaan merajalela
Dunia jua
Telah mengerti
Bahwa bumi harus disyukuri
dan dimanfaatkan
Tapi yang disesali
Ulah manusia penghuninya
Menanamkan kepalsuan
Menancapkan kecurangan

Tulungagung, 29 April 2018


Biodata Penulis

Penulis bernama Nasywa Fauzia Zahro, biasa dipanggil Nasywa. Lahir pada tanggal 03 Oktober 1999 di Tulungagung, Jawa Timur. Tinggal di Desa Karangsono Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Sedang menunggu kelulusan dari MAN 3 Tulungagung dan akan  melanjutkan pendidikannya di IAIN Tulungagung dengan mengambil jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam. Penulis adalah pecandu mimpi yang sering jatuh bangun dalam perjuangannya dalam proses menggapai mimpi. Penulis bisa ditemui di akun facebook Nasywa Fauzia Zahro, instagram @nasywafzz, dan email nasywasccs123@gmail.com.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...