Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Yeni Wf;Aku Hanya Anak Tukang Sapu

AKU HANYA ANAK TUKANG SAPU
Oleh : yeni wf
Pagi malam Bapak ku menyapu
Ujung ke ujung membersihkan kotoran dan debu
Tak sedikit debu-debu menempel bersatu menjadi peluh
Peluh peluh berkumpul mengisi saku
Saku terisi, bergegas bapak pulang membawa senang riang
Demi perut sang istri dan anak agar kenyang
Sapu-sapu menghasilkan peluh yang berkah
Sapu sapu mengusir lelah yang tiada tara
Yaah.. aku hanya seorang anak tukang sapu

Medan, 01 mei 2018


BERLARI MENGEJAR WAKTU
Oleh: yeni wf

Tak ada untaian kata terangkai
Merakit sepi membisu
Bilamana datang
Waktu

Masa
Seolah terkejar
Berlari tanpa batas
Melewati  dentingan waktu luas

Hari
Hilang beriring
Silih berganti tenggang
Gelap terang saksi nyata

Tergesa-gesa kaki melangkah
Berlari mengejar waktu
Tanpa isyarat
Detik

Medan, 01 mei 2018


KIASAN TANPA MAKNA
Oleh: yeni wf

Apalah arti hati
Bila tidak ada cinta
Apalah arti kata
Bila tidak  Ku mengerti
Apalah arti jiwa
Bila raga tergeletak tak berday
Apalah arti hidup ku
Bila tak ada guna buat insan
Harapan hanya harapan
Aku seolah berlari tanpa diri
Perlahan aku dekap
Ternyata hanya bayangan
Ku raih genggaman nyata
Tersadar ternyata itu fana
Mimpi, yah..aku bermimpi
Karena kiasan yang aku ibaratkan
Ternyata tanpa makna

Medan, 01 mei 2018


Biodata Penulis

Aku yeni wf, lahir di Medan 31 tahun yang lalu, cewek strong kata mereka.
Fb :yeni w fitri
Ig : yeniwf17
Wa :082304730116
Email :yeniwf19@gmail.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...