Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Alvin Nuha;Segelas Air

SEGELAS AIR
ALVIN NUHA

Terlahir sebagai air
Tubuhku terpasung dalam bening gelas kaca
Mudah pecah, rawan celaka

Bersama ruang dan waktu
Menelisik dalam aku
Butir demi butir pasir
Dalam ceruk jiwa

Yang datang
Yang terbuang
Dua senyawa satu wadah
Saling terjang dan hilang

Yang jernih
Yang keruh
Yang murni
Yang rusuh
Tetiba buta dan hampa
Aku kehilangan segalanya

Ya Tuhan!
Kemana sejuta warna yang dulu ku simpan?
Bagaimana melenyapkan debu
Tanpa kurang harga diriku?

"Serahkan tubuhmu pada air yang lebih besar!"
Jawabnya hampir tak terdengar

Maka sehabis kemarau
Di bawah lindung mendung
Aku menadah harapan
Pada tiap pukulan air hujan


PERTIWI NYERI LUAR DALAM

Pertiwi kian hari kian meranum
Menggoda mripat
Mengocok syahwat
Paman Sam dan kawan-kawan berlomba merapat
Mengajukan lamaran yang menawan

Andaikata boleh memilih tidak memilih
Pertiwi mungkin masih perawan kini
Tapi ia kadung punya anak
Tiap hari tambah banyak
Hidup tanpa bapak bagai hidup tanpa tungkak

Rumahnya kini lebih mirip prostitusi
Lelaki datang-pergi
Bercumbu, mencubit susu
Dan berhenti pada bunyi au

Sesekali dilihatnya kemaluan
Berdarahnya sekali
Sakitnya berkali-kali
Kali ini jalan tuk melawan

Sebelum itu dia harus menyunat
Sumbu api yang merambati sanubari putranya

Habil:
Diajari mendengar tanpa menagih
Qabil:
Diajari bicara tanpa mengingat
Gitu mau hidup sehat?


BALAPAN UNTUK KEMENANGAN

Apa indahnya balapan
Tanpa adanya taruhan
Tanpa adanya benturan
Terjatuh
Lalu sirkuit penuh gemuruh

Partai yamaha
Mengusung kandidatnya
Supaya juara
Jua pun honda
Lantas pada siapa kita menggantungkan
Harapan sebuah permainan yang jujur dan adil
Jika poros tujuan adalah kemenangan bukan kemanusiaan?

Mereka melaju kencang
Bermanufer--melesat--hilang
Mata hanya menangkap bayang
Merah kuning biru abu-abu
Wajah keriput dan rambut uban itu
Tersembunyi di balik topeng semu

Sampai di garis selesai
Kita baru tahu:
Harus sumringah atau menangis duka
Sungguh banyak di antara kita
Yang ingin dibuat tertawa
Oleh kinerja tulus penuh cinta

Lamongan, 15-April-2018


Biodata Penulis
IMG_20170711_203009_183
Nama Alvin Nuha. Alamat lengkap desa Siman RT.008 RW.001 Kecamatan Sekaran-Kabupaten Lamongan. Lahir di Lamongan, 04-12-1994. sekarang sedang melakoni kuliah jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Trunojoyo Madura. No.Hp: 085806457513
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...