DPR JALANAN
Oleh: Ardi Suhendi
Suara kami kalian butuhkan
Suara kami kalian hargakan
Suara kami pula tak kalian dengar
Kami berirama di padang aspal
Terbenteng betis-betis keamanan
Kami bersidang di tengah jalan
Kalian bersidang di kursi yang nyaman
Kami terpanggang panas kemarahan
Kalian sejuk dengan gagahnya kekuasaan
Kami tak meminta belas kasihan
Kami hanya menagih keadilan
Sikap kami terlihat anarkis
Tapi hati kami merintih menangis
Kekuasaan membutakan mata hati kalian
Ketidakadilan membuka mata hati kami
03 Maret 2017
MAKAN PASIR
Oleh: Ardi Suhendi
Ku buka jendela kamar
Menyambut sang mentari bersinar
Tapi sambutanku kini tak pernah berbalas
Kehangatan dan kecerahan cahaya kuningnya
Terhalang, terbenteng susunan pasir dan batu bata
Aku lupa
Sinar mentari tak bisa saling menyapa
dengan jendela kamar
Aku lupa
Sinar mentari tak bisa lagi bercengkrama
dengan kuningnya padi dikala merekah
Dulu pagiku disambut kehangatan
Kini pagiku disambut kepengapan
Karena dinding-dinding perumahan
Dulu kumakan nasi
Sekarang aku masih memakan nasi
Esok lusa kuharus makan pasir
Sawah tak lagi bertanamkan padi
Ladang tak lagi bertanamkan sawi
Semua bertanamkan pasir dan besi
03 Maret 2018
BENDERA KUNING DALAM HATI
Oleh: Ardi Suhendi
Berat kaki melangkah meninggalkan
Langkahku goyah tak beraturan
Menghapus jejak-jejak indah kemesraan
Semakin menjauh semakin kuat dalam ingatan
Janji untuk janji suci
Tinggalah mimpi-mimpi
Hidup indah berpayung cinta murni
Kini hanya tinggal imajinasi
Semakin diingat semakin liar tak terkendali
Menjelajahi isi memori cinta kita
Terdengar ucapan aku sayang kakanda
Menjelajahi isi memori kasih kita
Tergambar pegangan erat tangan adinda
Sayang
Disaat janur kuning terpasang di depan rumahmu
Disaat itu pula bendera kuning terpasang di hatiku
Disaat kau duduk di atas kursi pelaminan
Disaat itu pula aku duduk di atas kursi pelamunan
03 Maret 2018
BIODATA
Namaku Ardi Suhendi, tapi lebih akrab disapa Ardi. Sekarang aku tengah sibuk menghabiskan waktuku untuk menyelesaikan skripsiku. Aku tinggal Jl. Letn. Sule setianegara Kp.Burujul 01/05 Kel. Setiaratu Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya 46196 Kota Tasikmlaya Jawa Barat. Hobiku memang menulis, mulai dari cerpen, puisi, naskah drama dan segala yang berbau tulisan. Tulisanku kadang ku muat diblog pribadiku ardi http://www.punyagaya.blogspot.com. Kontak HP/WA: 0823-1731-3623
Oleh: Ardi Suhendi
Suara kami kalian butuhkan
Suara kami kalian hargakan
Suara kami pula tak kalian dengar
Kami berirama di padang aspal
Terbenteng betis-betis keamanan
Kami bersidang di tengah jalan
Kalian bersidang di kursi yang nyaman
Kami terpanggang panas kemarahan
Kalian sejuk dengan gagahnya kekuasaan
Kami tak meminta belas kasihan
Kami hanya menagih keadilan
Sikap kami terlihat anarkis
Tapi hati kami merintih menangis
Kekuasaan membutakan mata hati kalian
Ketidakadilan membuka mata hati kami
03 Maret 2017
MAKAN PASIR
Oleh: Ardi Suhendi
Ku buka jendela kamar
Menyambut sang mentari bersinar
Tapi sambutanku kini tak pernah berbalas
Kehangatan dan kecerahan cahaya kuningnya
Terhalang, terbenteng susunan pasir dan batu bata
Aku lupa
Sinar mentari tak bisa saling menyapa
dengan jendela kamar
Aku lupa
Sinar mentari tak bisa lagi bercengkrama
dengan kuningnya padi dikala merekah
Dulu pagiku disambut kehangatan
Kini pagiku disambut kepengapan
Karena dinding-dinding perumahan
Dulu kumakan nasi
Sekarang aku masih memakan nasi
Esok lusa kuharus makan pasir
Sawah tak lagi bertanamkan padi
Ladang tak lagi bertanamkan sawi
Semua bertanamkan pasir dan besi
03 Maret 2018
BENDERA KUNING DALAM HATI
Oleh: Ardi Suhendi
Berat kaki melangkah meninggalkan
Langkahku goyah tak beraturan
Menghapus jejak-jejak indah kemesraan
Semakin menjauh semakin kuat dalam ingatan
Janji untuk janji suci
Tinggalah mimpi-mimpi
Hidup indah berpayung cinta murni
Kini hanya tinggal imajinasi
Semakin diingat semakin liar tak terkendali
Menjelajahi isi memori cinta kita
Terdengar ucapan aku sayang kakanda
Menjelajahi isi memori kasih kita
Tergambar pegangan erat tangan adinda
Sayang
Disaat janur kuning terpasang di depan rumahmu
Disaat itu pula bendera kuning terpasang di hatiku
Disaat kau duduk di atas kursi pelaminan
Disaat itu pula aku duduk di atas kursi pelamunan
03 Maret 2018
BIODATA
Komentar
Posting Komentar