Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Arina Ulfatul Jannah;Negeri Yang Berkabung

Negeri Yang Berkabung
oleh Arina Ulfatul Jannah

Ku temui satu negeri
Yang tengah di rundung kabut
Berbalut mega yang kian absurd
Burung gagak mulai mengepakkan bulu hitamnya
Membuat sangkar melintang di tepian belanga
Memecah sunyi yang ada

Desah angin yang kian mendesir
Menyisir, melintir jiwa yang lara
Lara yang kian menghujam hebat
Hingga jejantungpun kian melambat
Tinggal kami seorang diri meratap
Di keheningan pagi yang kian menyayat

Apatah yang kami berbuat Tuan?
Hingga engkau kian khianat
Kita disatukan atas satu napas kehidupan
Kenapa sekarang, retak tak tertolak
Apatah hanya alasan keyakinan
yang membuat semua beda, semakin bertahta?

Tayu, 26 April 2018



Derap Jerit Rakyat
Oleh Arina Ulfatul Jannah

Diantara alstroemeria yang ku hirup
Pada pelataran belantara sabana
yang kian merana
Surya pancarkan kilaunya
Kilau yang kian menuaskan
Tentang datang satu kejadian zaman
Ketika yang satu lupa dan lainnya alpa
Yang muda kian renta dan menua

Engkau usir pagiku, Tuan
Kau tahan malamku
Kurang apa gerangan?
Hingga semua kau renggut tak tersisa

Pelupuk kami masih membasah
Telinga kami masih berdenging
Dari deru dentuman yang memaksa
Memecah riuh seantero kota
Menenggelamkan sisa yang ada

Tayu, 26 April 2018



Masih ada Fajar yang Tersisa
Oleh Arina Ulfatul Jannah

Masa kian menggersang
Menawarkan panas rak terkira
Hingga reranting yang menjuntai
Kian, rapuh
Dedaunan yang menguntai
Kian, bersimpuh
Lunglai...

Lintasan zaman kian meroda
Penuh dengan goda yang ada
Meluluhlantakkan semua
Mendentingkan relung dada yang terisak

Kala deru menyeruak
Diantara pasir yang kian mengusir
Langkah kecil kaki kami,
Diantara ratusan kilometer yang tersisa

Air mata dan keyakinan
Masih membalut iman kami,
Hingga detik ini
Untuk tetap memuja Sang Esa
Atas segala tindak

Walaupun seisi dunia kian genting
Jemari kami masih erat bersama
Menasbihkan namamu duhai Rabbku
Di fajar kami yang tersisa

Tayu, 26 April 2018


Profil singkat penulis
E:\SEDANG DIKERJAKAN\Foto0.jpg
perkenalkan nama saya Arina Ulfatul Jannah. Alamat desa Jepat Lor, RT 004 RW 001 Tayu, Pati, Jawa Tengah. Pendidikan terakhir SI. Alumnus Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA), Pati, Jawa Tengah. Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat. Email: arinaulfatuljannah@gmail.com, WA 082327531945. Salam hangat sahabat dan salam literasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...