Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Ayu Fauziah;Terasing

AWAL MEI
Karya: Ayu Fauziah

Bulir-bulir bening membasahi pipi
Bukti kesedihan hati
Mengalunkan irama sendu
Di dalam pelukan rindu
Perpisahan
Ah! Kata yang aku benci
Kini datang membawa luka
Memutus tali kebersamaan
Awal Mei
Menjadi awal perjuangan baru
Menutup kisah perjuangan bersama
Berucap selamat jalan
Beriring tangis yang mengharu biru
Menciptakan jarak
Kita berpisah
Awal Mei
Menjadi awal hati merindu
Kebersamaan tiga tahun lalu
Terukir dan terpatri
Menjadi kenangan berarti
Awal Mei
Awal menggapai cita
Melangkah menuju harapan tanpa kebersamaan
Awal Mei
Awal penderitaan kata rindu
Awal pertemuan takdir baru
Dalam balutan persahabatan baru

Tasikmalaya,  14 April 2018


EGOMU EGOKU EGO KITA
Karya: Ayu Fauziah

Senyum tersungging indah
Menyapa berbalas kata
Awal jumpa?
Terkesan biasa
Satu semester
Dua semester
Dilalui bersama
Tanpa banyak bicara
Beranjak dewasa bersama
Pemikiran berkembang hampir bersama
Satu tahun terjalin sudah
Pertemanan dalam ketatnya persaingan
Egomu terkadang muncul
Memberi luka yang membekas
Pada orang yanh dianggap kawan
Egoku tak mau mengalah
Sering menorehkan rasa benci
Tanpa sadar kawan menjadi musuh
Ego kita
Ternyata masih ada
Akankah terus seperti ini?
Kuharap tidak!
Ego kita
Mendekatkan raga
Menjauhkan hati
Akhirnya...
Pertemanan kita
Tak setulus senyum perkenalan dulu

Tasikmalaya, 14 April 2018


TERASING
Karya: Ayu Fauziah

Bayang masa kecil terlintas
Kala kutatap wajahnya
Tak terasa
Bibir ini tertarik ke arah berlawanan, tersenyum
Merindu!
Kuhirup udara senja
Angin berdesir menyusup masuk
Kedalam tulang rusukku
Perasaan menyesal menyeruak datang
Wajahnya telah berubah
Ia terlihat bersedih hati
Dalam kebisuan ia menangis
Ibu pertiwi menangis
Kuasanya perlahan hilang
Meninggalkan luka
Menyayat hatinya
Ibu pertiwi terasing di keramaian
Kebahagiaannya terenggut keegoisan
Kenikmatan sesaat yang menggoda
Membuatku menanggalkan kedamaiannya
Kini aku sadari
Aku juga terasing di bumi sendiri
Ibu pertiwi benci padaku
Anak bangsa tak tahu diri
Tak tahu balas budi

Tasikmalaya, 14 April 2018


BIODATA PENULIS

Nama saya Ayu Fauziah, anak keempat dari lima bersaudara. Lahir di Garut, 17 Februari 2001. Dari PAUD sampai MTs saya tinggal di Garut. Selulusnya dari MTs Negeri 1 Garut ayah saya mengirim saya ke pesantren. Tepatnya Pondok Pesantren Cipasung Singaparna Tasikmalaya. Saya sekarang duduk dibangku kelas XI IIK 1 di MAN 2 Tasikmalaya (MAN Model Cipasung). Mulai menyukai sastra sejak duduk dibangku kelas 3 SD. Saya sangat mengagumi sastrawan yang karyanya banyak disukai juga dikritik banyak orang seperti, Chairil Anwar, Acep Zamzam Noor, dan lainnya. Saya dapat dihubungi di WhatsApp: 08987715181, Facebook: Ayu Fauziah AF, Instagram: @ayu.fauziah01, dan email: ayyfau17@gmail.com .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...