Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Desi Wulandari;Kisah

KISAH
Desi Wulandari

Secarik dua carik dedaunan kuning berjatuhan
Barangkali ini yang sering dijuluki musim gugur
Seorang tua Italia menunduk memandangi barisan-barisan kata
Kisahnya dimulai dengan sruputan kopi ditangannya
Ini sudah dahulu kala
Kaki kuatnya pernah menginjak puncak gunung tertinggi di negaranya
Tanyakan, lautan mana yang belum pernah ia sebrangi
Jutaan buku sudah di luar kepala
Isi otaknya sudah dikenali dari ujung samudra hingga perbatasan tempat tinggalnya
Seorang tua Italia
Jutaan tangan telah ia jabati
Hitam, putih, sawo matang pernah ia jamah
Mr. Super…
Kata-kata yang keluar dari mulut mereka setelah mengenalnya
Seorang tua Italia
Berkelana dengan membagi isi otaknya

Malang, 19 April 2018



KENANGAN
Desi Wulandari

Di dalam kotak kecil yang coklat itu
Imajinasi liar mengajak mengembara di hamparan padang rumput
Berlari menelusuri kenangan-kenangan yang katanya manis
Ahh bukan manis, nyatanya itu hanyalah kenangan
Bersandar di bagian badan pohon yang menjulang
Kau dulu yang mengajariku mengeluarkan peluh kata-kata indah
Itu juga tak begitu indah, nyatanya hanyalah kenangan
Berlari tertatih mencapai puncak bukit
Aku yang menyodorkanmu beribu kalimat penggugah semangat
Sayang, itupun hanyalah kenangan
Yang kau dan aku lakukan sudah samar-samar
Karena itu hanyalah kenangan
Apa yang aku pegang dan katakana
Tentu saja hanyalah kenangan
Dan yang saat ini aku lakukan adalah mengenang
Mengenang sebuah kenangan

Malang, 19 April 2018



TERSERAH YANG DI ATAS
Desi Wulandari

Nasib takdir tergaris semenjak kau janin
Semesta mencatat apa yang ada di depan dan di belakang
Peluh kesah sedih senang
Tergambar jelas di buku harian bagi semua umat
Tercatat maut, rezeki dan pendamping hidup kau yang telah ditentukan
Semua berjalan atas kehendakNya
Kehendak sang pencipta kehidupan di langit dan dunia
Teserah yang di atas
Meminta dan berdoa telah jadi tugas kita
Kau dan kita semua limpahkan keluh kesah pada Yang di atas

Malang, 19 April 2018


Biodata Penulis

C:\Users\lenovo g40\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\IMG_20170215_140715.jpg
Assalamua’alaikum, nama saya Desi Wulandari, biasanya dipanggil Desi. Saya lahir 21 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 4 November 1996 di Jember. Saya adalah anak pertama dari dua orang bersaudara. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Malang, tepatnya di jurusan Teknik Industri. Di Malang saya bertempat tinggal di Jl. Karya Timur I/9D RT 03 RW 07 Desa Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Selain kuliah, saya juga menyibukkan diri dengan mengikuti les bahasa dan kegiatan menulis. Saya bisa dihubungi lewat contact person 085655839191. Demikian biografi singkat saya, terimakasih. Wassalamu’alaikum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...