Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Dewi Azzahroh;Bayangan Kepergian

BAYANGAN KEPERGIAN
Dea Azza

Jika diriku menghilang
Akankah mereka berderai air mata
Berselimut rasa kecewa
Dan sedih sejadi-jadinya
Atau aka nada gelak tawa mengudara
Dari para mata-mata
Berpesta di atas derita
Melihat bendera putihku mengudara
Berpasrah pada keadaan
Itu bukan guratan nasib
Juga bukan garisan takdir
Tapi itu pilihan terbaik
Dari orang-orang terpilih
Untukku yang dilanda perih
Berulangkali terluka hati.

24032018, MY HOUSE

KEPALA, KAKI, DAN KELAPA
Dea Azza

Ketika kepala tergeletak di kaki
Bertanda otak kosong
Kaki berpindah fungsi
Jadi kepala itu bohong
Kepala menjadi kaki
Kaki menjadi kepala
Raga jungkir balik
Mengais ridho dan rizki halal dariNya
Sedikit jijik melihatnya
Kaki bak sebuah kelapa
Kepala berbentuk kelapa
Iba masuk ke dalam jiwa
Namun ini salah dia sepenuhnya
Enggan konsumsi obat
Kini rasakanlah
Apa yang sudah terjadi
Kini renungkanlah
Apa yang kan terjadi
Dan berdoalah
Semoga Allah mengobati

18032018, in front of officeroom

HANYA MENGENAL NAMA
Dea Azza
Dia akan berlaga lalu berjaya
Dia menarik setiap hati yang memandang
Mengenalkan karismanya
Lewat unjuk gigi keperkasaannya
Jujur hati ini terkait
Bibir ini tak sadar menggigit
Merasa gemas pada sang atlit
Yang kurus tapi gesit
Hanya mengenal nama
Melalui papan jadwal pertandingan partai
Hanya mengingat wajah
Lewat desiran rasa yang masuk dalam relung hati

GOR BAHUREKSO KENDAL, 21032018


Biodata

F:\4x6=4.jpgDewi Azzahroh namaku nama penaku dea azza. Rumahku di Desa Tunggulsari Rt 01 Rw 08 Brangsong Kendal. hobiku adalah menulis diary dengan menggunakan campuran bahasa (Arab, Inggris, dan Indonesia). Prinsip hidupku adalah  make other happy is happiness for me  dan berjuang atas apapun yang bermanfaat bagiku. Beberapa puisi yang aku ikutkan lomba menulis online telah masuk ke buku antologi hasil lomba. Dan 1 cerpenku tlah dimuat. Jika ingin menghubungiku, bisa lewat no 089670048802.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...