Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Dian Maulina;Ketika Langit Gelap

CINTA SEDERHANA
Karya : Dian Maulina

Aku ingin mencintai mu dengan sederhana,
seperti putri malu jika tersentuh ia akan menguntup
Aku ingin mencintai mu dengan sederhana,
seperti kisah Ali dan Fatimah
Aku ingin mencintai mu dengan sederhana,

dengan diam ku mendoa dan tanpa ingin melebih batas
Sampai kalimat sakral pada akad ku ucapkan.

Cirebon, 6 Desember 2018


KETIKA LANGIT GELAP
Karya : Dian Maulina

Langit sedikit mendung
Perjalanan semakin membising
Ranting pohon mulai merundukan
Seekor angsa bertemuan

Ketika hujan reda,
Orang pun berkeliaran
Kita saling berjauhan
Tapi saling mendoakan

Purwokerto, 4 Maret 2018


SEBUAH KEKACAUAN
Karya : Dian Maulina

Rasanya aku tak ingin pulang
Membayangkan rumah yang sudah berantakkan
Dunia sedang tenggelam karena sebuah kekacauan

Seperti hatiku yang sedang berantakkan
Semesta sudah mengingkari sebuah perjanjian
Hatiku seperti disayat kerinduan

Cirebon, 29 Januari 2018


BIODATA PENULIS

Dian Maulina. Lahir di Cirebon, 22 juli 1997. Seorang anak perempuan biasa yang ingin bisa menulis dan ingin mempunyai buku yang diterbitkan untuk dipublikasi kepada para pembaca agar memberikan jejak pengalaman kehidupan disekitar serta dijadikannya sebuah pelajaran. Menulis adalah caraku untuk berbagi dan bercerita kepada dunia agar tidak menceritakannya dari mulut ke mulut yang membuat sebuah kata “ghibah” tanpa adanya pemahaman yang dapat membuka aib sendiri maupun seseorang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...