Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Goresan Jingga;Diantara Sepertiga Waktu

Pada Senja Kita
Penulis : Goresan Jingga

Aku membatin lembut
Pada senja yang memancarkan jingga
Ada hati yang ingin kuikat
Juga ada tangan yang ingin kugenggam

Bisa berkejaran di remang cahaya senja
Saling menatap dan tersenyum manja
Membiarkan kehangatan memerasuki raga
Dan bercerita dalam keheningan senja

Mengeringkan luka-luka lama
Mengurai kebahagian bersama
Menghabiskan waktu berlama-lama
Walau cahaya jingga menyusut tak bersuara
Namun rindu semakin tebal saja

Aku hanya pengagum
Yang menyembunyikan rasa dibalik pertemanan

Aku tak akan berhenti meminta
Walau hanya secercah harapan
Semoga, semoga saja
Aku dan kamu berada dibawah senja yang sama

Karena aku percaya dengan takdir Sang Pencipta


Pangkalpinang, 18 April 2018


Sawit Si Tuan
Penulis : Goresan Jingga

Embun yang masih pekat
Aku disini
Menelusuri jalan dalam kesendirian
Ada sesuatu yang memikat

Hamparan luas tanah bumi
Berdiri beribu pohon berbuah duri
Suasana sejuk dari hembusan angin
Kesunyian yang menyatu dengan hutan

Tanah berdebu jauh dari keramaian
Air sungai mengalir lembut
Ikan-ikan kecil bernari ria
Aku termenung sejenak

Kereta pengangkut yang berlalu lalang
Kulihat seseorang memegang galah panjang
Seseorang yang lain sibuk mengumpulkan buah-buah sawit itu
Seharusnya ini semua milik kami

Tanah yang luas, buah yang berubah menjadi minyak
Tapi apalah daya, nenek moyang yang tak punya pilihan
Menyerahkan semua tanpa sisa
Tanah kami hanya dimanfaatkan

Keluarga kami dijadikan bawahan
Namun hasil yang melimpah dinikmati oleh mereka
Tuan-tuan diluar sana
Yang hanya duduk dengan girang

Rasa perihatinku yang mendalam
Pada tanah pertiwi ku tercinta

Pangkalpinang, 24 April 2018


Diantara Sepertiga Waktu
Penulis : Goresan Jingga

Bagai bintang di malam hari
Ia indah menyebar ketenangan jiwa
Membuyar lamunan, mengusik raga
Titik-titik terang member arti

Pemberi kebahagian dikala sunyi
Penyemangat dikala hampa
Tetap berbinar walau hanya secercah harapan
Penuh harap kumeminta pada Rabb-ku

Aku memang yang sering meminta
Mengadu di sepertiga waktu
Menyebut dengan syahdu
Seseorang yang ditunggu

Ada nama yang tersirat
Diantara doa-doaku
Bergabung dengan kesunyian
Dan aku merindu terus merindu

Jika ternyata bukan dirimu
Semoga saja dia adalah seseorang
Yang sedang berjuang untuk bersamaku
Dan selalu menyebut namaku diantara sepertiga waktu

Pangkalpinang, 25 April 2018

BIODATA PENULIS

Nama : Nabila Shadrina
Tempat, Tanggal lahir : Pangkalpinang, 09 Juni 2000
Alamat : Gg, Mushollah Al-Hikmah
Institusi                                   : Universitas Bangka Belitung, Fakultas Ekonomi prodi Ekonomi
Motivasi                                 : Menulis untuk berbagi, dan berbagi dengan menulis.
Nomor HP                              : 085367338733
Nomor WA                            : 085251747652

Semoga apa yang ditulis dapat berguna untuk orang banyak.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...