Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Hidayatullah;Biarkan


BIARKAN
Oleh : Hidayatullah

Tak apa kalau aku terus dihina
Tak apa kalau hidupku penuh duka nestapa
Biarkan saja.....Kau tak perlu berbuat apa apa
Biarkanlah mereka terus menyakitiku
Dan mengusik hidupku
Biarkan mereka menambah pengalaman pahitku
Bukankah dengan begitu aku dapat mengenal manis
Dengan usaha susah payah
Dan melewati jalan terjal
Dengan jurang dikedua sisinya
Biarkan mereka menebar duri di jalan itu
Hingga menusuk kedua kakiku
Bukankah itu dapat membuatku sadar
Betapa kerasnya perjuangan hidup ini
Ah sudah....sudah cukup
Aku takkan membiarkanmu lagi
Apakah kau pikir aku kan terus berdiam diri ?
Oh tidak.....kau sudah membuat kesalahan besar
Ingat saja.....
Suatu saat dengan keberhasilanku
Maka kau akan terbunuh
Saat itulah aku kan tersenyum
Untuk menguburkan pemikiranmu

Nagan Raya, 10 April 2018                       


NEGERIKU
Oleh : Hidayatullah

Inilah rumahku
Negeri dengan sejuta budaya
Beragam bahasa
Bahasa yang menyatukan penduduknya
Bermacam tarian
Tarian yang memanjakan mata dunia
Beragam makanan
Makanan yang menggetarkan lidah dunia
Tapi,seiring berjalannya waktu
Budaya itu mulai menghilang
Karena banyak orang yang meninggalkannya
Dan justru lebih menyukai budaya luar
Masih adakah orang yang peduli dengan negeri ini?
Kemanakah orang itu pergi?
Apakah kita harus menunggu orang itu?
Tentu tidak, karena kitalah orang itu
Kitalah yang harus melestarikan budaya negeri ini
Karena kalau bukan kita, siapa lagi ?

Nagan Raya, 12 April 2018


PAHLAWAN HIDUPKU
Oleh : Hidayatullah

Ayah…..
Dalam termenung aku bepikir
Betapa besar jasamu untukku
Jasamu tak kalah dari jasa seorang ibu
Kau juga yang telah merawatku
Kaupun juga yang telah mendidikku
Kau bahkan rela bekerja siang dan malam
Bahkan membanting tulang sekalipun
Hanya untuk menafkahi
Keluarga kecil ini
Ayah…..
Karena kesibukanmu
Kita jarang bersama dan saling berbicara
Karena itulah melalui tulisan ini
Kuucapkan terima kasih untukmu
Pahlawan hidupku
Nagan Raya, 16 April 2018


TENTANG PENULIS

Hidayatullah, lahir di Aceh pada tahun 2002. Penulis sekarang tinggal di kabupaten Nagan Raya. Lulus dari MIN 3 Nagan Raya Pada Tahun 2013 dan MTsN 1 Nagan Raya pada tahun 2016. Sekarang penulis adalah seorang pelajar di MAN Nagan Raya. Penulis mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang arsitek dan penulis, dua hal yang berbeda jauh memang. Tapi, meskipun penulis menyukai pelajaran IPA, penulis memiliki hobi di bidang sastra yaitu menulis dan membaca puisi, bahkan penulis pernah menjadi juara 1 lomba baca puisi di kabupatennya. Saat ini penulis juga sedang aktif mengikuti berbagai event perlombaan. Jika ingin lebih mengenal penulis,silahkan hubungi kontak WA : 082298406695 dan e-mail : dayattullah5309@gmail.com.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...