Takut Mati
Hugo Foren Dayih
Pada suatu kelam
Di meja perjudian
Syaraf tegang haluan kertas
Ditemani segelas eraman gandum
Sesuatu di sebelah kanan membisik
Suruh pulang
Di rumah, ada lambung sedang melahap sesamanya
Sementara di sebelah kiri mengkardik
Bahwa haluan akan tercapai
Kepala ini makin ngambang
Kuteguk air beragi ini
Sambil terucap : Gusti..aku takut mati!
Pontianak, 22 april 2018
Mimpi
Hugo Foren Dayih
Aku bermimpi
Berada di istana
Sedang berdansa bersama malaikat
Makanan, minuman, dari resto termahal dunia
Aku bermimpi..
Tak ada pundak yang berat
Semua damai, bahagia
Nyanyikan lagu kebanggaan
Kuterbangun : terkejut!
Gemuruh petir sadarkanku
Pundak kembali berat
Isi otak masih pemuas perut
Membunuh, terbunuh, dibunuh!
Maukah kau kembali bermimpi?
Tidak! Hidup bukan tentang mimpi
Hidup bukan tentang kertas
Hidup bukan tentang istana
Oh Gusti..
Pontianak, 22 april 2018
Masih Saja
Hugo Foren Dayih
Masih saja..
Kepala ini terus menghadap masa kelam itu
Padahal sebercak cahaya di depan, tanda tlah digoresnya
Masih saja..
Masa suram menjadi kekasih impian
Jarum jam di kepala ini
Terus berdetak ke kiri
Memakan seluruh dagingku
Masa suram bagai lumpur penghisap, dan kaki kucelup :
Tak biarkan kubergerak!
Hingga tenggelam
Dan bercumbu mesra dengannya
Masih saja..
Masa kelam menyelimuti detak otak ini
Pontianak, 22 april 2018
BIODATA PENULIS

Saya adalah Hugo Foren Dayih, anak ke-2 dari tiga bersaudara yang dilahirkan 7 April 1999 di Pontianak, Kalimantan Barat. Sekarang saya menempuh pendidikan di Universitas Tanjungpura, sedang di semester 2. Saya tinggal di Jalan Pelabuhan Rakyat gg. Karya tani 2 jalur 3 no. 22. No. Hp : 081649744529. E-mail : hugoforendayih@gmail.com FB : Hugo Foren Ig : HugoForen
Hugo Foren Dayih
Pada suatu kelam
Di meja perjudian
Syaraf tegang haluan kertas
Ditemani segelas eraman gandum
Sesuatu di sebelah kanan membisik
Suruh pulang
Di rumah, ada lambung sedang melahap sesamanya
Sementara di sebelah kiri mengkardik
Bahwa haluan akan tercapai
Kepala ini makin ngambang
Kuteguk air beragi ini
Sambil terucap : Gusti..aku takut mati!
Pontianak, 22 april 2018
Mimpi
Hugo Foren Dayih
Aku bermimpi
Berada di istana
Sedang berdansa bersama malaikat
Makanan, minuman, dari resto termahal dunia
Aku bermimpi..
Tak ada pundak yang berat
Semua damai, bahagia
Nyanyikan lagu kebanggaan
Kuterbangun : terkejut!
Gemuruh petir sadarkanku
Pundak kembali berat
Isi otak masih pemuas perut
Membunuh, terbunuh, dibunuh!
Maukah kau kembali bermimpi?
Tidak! Hidup bukan tentang mimpi
Hidup bukan tentang kertas
Hidup bukan tentang istana
Oh Gusti..
Pontianak, 22 april 2018
Masih Saja
Hugo Foren Dayih
Masih saja..
Kepala ini terus menghadap masa kelam itu
Padahal sebercak cahaya di depan, tanda tlah digoresnya
Masih saja..
Masa suram menjadi kekasih impian
Jarum jam di kepala ini
Terus berdetak ke kiri
Memakan seluruh dagingku
Masa suram bagai lumpur penghisap, dan kaki kucelup :
Tak biarkan kubergerak!
Hingga tenggelam
Dan bercumbu mesra dengannya
Masih saja..
Masa kelam menyelimuti detak otak ini
Pontianak, 22 april 2018
BIODATA PENULIS
Saya adalah Hugo Foren Dayih, anak ke-2 dari tiga bersaudara yang dilahirkan 7 April 1999 di Pontianak, Kalimantan Barat. Sekarang saya menempuh pendidikan di Universitas Tanjungpura, sedang di semester 2. Saya tinggal di Jalan Pelabuhan Rakyat gg. Karya tani 2 jalur 3 no. 22. No. Hp : 081649744529. E-mail : hugoforendayih@gmail.com FB : Hugo Foren Ig : HugoForen
Komentar
Posting Komentar