Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Ika Maisaroh;Sejauh Inikah

Sejauh Inikah
Oleh : Ika Maisaroh

Terlempar aku ke gurun gersang
Menapaki jejak  kaki penuh dosa
Tak kutemui rurumputan berbisik
Tak kunjung angin kan merayu memanja
Siapakah diri ini?
 Akankah kau sebut diri ini hitam?
Tapi kau berdiri diatas sucinya putih!
Lihatlah! Disana mereka menyeru mengaku benar
Dengarlah! Disana mereka tertawa membawa luka
Dimanakah diri ini?
                               Rumahku beratapkan pelangi
                               Dindingku berlapiskan pulau – pulau nan elok
                               Alasnya aku, awak dan beta – beta yang lain
                               Lihatlah! Ayam – ayam ku makan di hutan yang sama
                              Tidak membeda! Tidak merana!
                              Kala tersesat aku pun juga merayu
                              Pada-Nya
Sejauh inikah?
Kau kotori semesta...

Surabaya, 29 Januari 2018


Pemilik Air Mata
Oleh : Ika Maisaroh

Pemilik Air Mata
Ya itulah aku
Kala kau menutup matamu
Di saat aku tersungkur
Di saat aku mengadu pada dunia
Dan kau enggan bersuara

Pemilik Air Mata
Itu memang aku
Di saat kau datang membawa luka
Dan ku sambut penuh tawa
Di saat kau datang untuk singgah
Dan bahu ku masih menengadah

Pemilik Air Mata
Dan itu tetaplah aku
Di saat kau hanya butuh tempat
Aku sudah siap untuk menetap
Di saat kau berlari
Aku masih sanggup menangisi
Serpihan kenangan yang mungkin sudah kau binasakan
Aku tetap lah pemilik air mata
Ketika rasa ku beradu dengan logika mu

Sabtu, 31 Maret 2018 di kamar yang sunyi


Sang Sutradara
Oleh : Ika Maisaroh

Sang Sutradara
Itulah nama yang kusematkan untukmu
Kala sinar bola mata ku dan bola mata mu beradu
Pertemuan menjadi sunyi
Andaikan ada gelas yang bisa kupecahkan
Mungkin kalbu ku tak kan kesepian
Menanti hujan tuk bawa basah
Di ladang yang penuh amarah
Sang Sutradara
Kau datang bawa kamera
Di saat hatiku merana
Tak ingin lagi membuka
Bingar - bingar indahnya dunia

Sang Sutradara
Kenpa pula kau yang harus membuat cerita
Kenapa pula harus kau yang merekayasa rasa
Semanis tebu yang kau buat sepahit empedu
Oh betapa bodohnya diriku
Tertawan paras sendu bibirmu

Rabu, 28 Maret di ruang casting


Biodata Penulis

Maisaroh, itulah nama yang tersemat untukku, penyuka film yang selalu bermimpi menjadi penulis dengan buku best seller. saya lahir di Nganjuk tepatnya pada 26 September 1996. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 Sosiologi di Universitas Trunojoyo Madura. Saya asli Nganjuk tepatnya di Dusun Ngaglik, Desa Cerme, Kecamatan Pace. Saya sudah gemar menulis sejak dari SMP, tidak hanya menulis puisi saya juga senang menulis resensi buku maupun artikel – artikel sederhana yang biasa saya tulis di blog pribadi saya yaitu simbokikamay2666.blogspot.com dan istanastoryku.blogspot.com. Ikuti aku di email  ikamay2666@gmail.com, via telpon maupun watsap yaitu 087877485989. Ig : Ikamay26. Mungkin itu biodata yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya terimakasih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...